Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Provinsi Jambi tengah mengupayakan Bandara Sultan Thaha Jambi berstatus bandara Internasional atau adanya frekuensi penerbangan Internasional, mengingat banyaknya penduduk provinsi itu berpergian ke luar negeri.

"Kita upayakan penerbangan internasonal dari Bandara Sultan Thaha Jambi, yakni ke Singapura dan Malaysia, karena banyak penduduk Provinsi Jambi yang bepergian ke dua negara itu yang selama ini melalui Bandara Batam atau Bandara Soekarno Hatta," katanya Gubernur Jambi Zumi Zola di Jambi, Rabu.

Zola mengatakan transportasi udara sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan perekonomian daerah.

Sebab itu dirinya berharap agar penerbangan dari dan ke Jambi semakin meningkat, baik dari sisi penambahan rute maupun dari sisi penambahan frekuensi penerbangan dari yang tersedia saat ini.

GM Angkasa Pura II Jambi Achmad Syahir, mengatakan saat ini pihaknya masih terus mengkaji untuk menjadikan Bandara Jambi sebagai Bandara Internasional.

Namun jika untuk penambahan rute, saat ini rute Sultan Thaha-Surabaya dan Kualanamu-Sultan Thaha sangat potensial.

Dijelaskannya, saat ini secara fasilitas dan regulasi, Bandara Sultan Thaha belum memenuhi untuk menjadi Bandara Internasional. Salah satunya belum adanya area khusus ruang tunggu internasional, dan area untuk perangkat imigrasi dan Bea Cukai.

"Kami rencananya 2017 ada pengembangan terminal. Kalau terminalnya sekarang hanya 12.000 m2 dan akan ada tambahan 10.000 m2 lagi. Dengan pengembangan terminal tersebut memungkinkan akan dibuka untuk penerbangan internasional," katanya.

Setelah dibangun tambahan terminal baru nanti, tinggal pihak maskapai menyampaikan pangsa pasarnya dan membuka rute dan proses lainnya. Dan Angkasa Pura mengurus segala perizinan dan regulasinya.

Terkait lonjakan penumpang, Achmad mengatakan Jambi sangat bagus. Di tahun 2016 ini saja hingga Agustus sudah mencapai 1,2 juta penumpang dengan asumsi pada akhir tahun ini mencapai 1,6 juta penumpang.

"Kalau untuk lonjakan penumpang , Jambi perkembangannya memang sangat bagus," katanya menambahkan.

Sementara itu, PerwakilanAirnav Indonesia Jambi Anton, mengatakan Instrument Landing System (ILS) untuk Bandara Sultan Thaha Jambi tersebut pada akhir November 2016 sudah siap untuk digunakan. Sehingga jika jarak pandang pendek, tetap tidak menjadi kendala pesawat untuk mendarat.


Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016