Kualatungkal (ANTARA Jambi)- Pihak pemerintah menyebutkan potensi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari sektor pariwisata, belum tergarap karena diduga terjadinya punggutan liar (pungli) di kawasan itu.
  
Aset Pemkab Tanjabbar berupa bangunan wisata yang berada dibantaran Sungai Pengabuan yakni jembatan Anjungan Marina Water Front City (WFC) dan Tungkal Ancol Beach yang telah menghabiskan dana APBD miliaran rupiah .

Disinyalir ada oknum yang meraup keuntungan pribadi dan melakukan pungli kepada para pedagang yang membuka lapak pada kawasan tersebut.

Menurut pengakuan beberapa pedagang yang berjualan di sekitar lokasi wisata tersebut bahwa setiap lapak dikenakan Rp20 ribu/malam dan bagi yang membuka lapak baru harus menyetorkan Rp 500 ribu hingga Rp2 juta.

"Kami dikenakan Rp 20 ribu permalam dari seseorang yang mengaku dari Pemkab dengan membawa berkas yang bertandatangan Bupati. Kalaw baru kami bayar Rp 500 ribu, tapi ada juga yang membayar hingga Rp2 juta," kata sumber.

Pemkab  setempat  geram dengan ulah oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut, kata camat  Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjab Barat, Nur Kasim di  Kualatungkal, Rabu (12/10) .

"Ya, kita sudah mendapat informasi terkait adanya pungutan liar oleh oknum tertentu kepada para pedagang yang membuka lapak di objek wisata ini,” ujar Camat.
 

Pewarta: Kenneta

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016