Jambi, Antarajambi.com - Sebanyak empat provinsi mengikuti ajang Pekan Seni Melayu se-Sumatera yang digelar Universitas Jambi (Unja) di Kampus Pinang Masak Unja Mendalo Jambi 20-22 April 2017.

Kegiatan apresiasi seni dan budaya berskala regional Sumatera  itu dibuka oleh Rektor Universitas Jambi Prof H Johni Najwan SH MH PhD, Kamis, dengan ditandai dengan pemukulan drum yang diikuti oleh unsur pimpinan perguruan tinggi itu.

Peserta kegiatan itu berasal dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Sumatera Utara serta tuan rumah Jambi. Pekan seni kali ini memperlombakan tari dan lagu yang diikuti lebih dari 100 peserta. 

Selain itu, Panitia juga mengundang beberapa juri yang sudah bertahap nasional yang berasal dari luar Jambi yang sangat berkompeten dibidangnya masing-masing.
 
Turut hadir dalam pembukaan ini, Assisten III Bidang Administrasi/Umum Provinsi Jambi H. Syaifuddin AMK SE, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Taman Budaya Jambi, Ketua Lembaga adat Melayu Provinsi Jambi serta para pejabat dilingkungan Universitas Jambi.

"Universitas Jambi pada tahun 2017 ini mencanangkan Tahun Kompetisi, Prestasi dan Promosi," kata Prof H Johni Najwan SH MH PhD..

Olehkarena itu  apapun bentuk kegiatan yang bermanfaat baik berskala regional, nasional, ataupun internasional Universitas Jambi akan mendukung secara penuh.  

Pada ajang Pekan Seni Melayu se-Sumatera itu rektor menyarankan agar menambah khasanah melayu lainnya seperti lomba baca pantun.

"Potensi yang terpendam selama ini tidak kita gali, kini sudah saatnya kita gali dan salurkan memalui ajang apresiasi," katanya.

Sementara itu Ketua Panitia Pekan Seni Melayu se-Sumatera, Dr  Sukendro, menyatakan hadirnya peserta dari tiga provinsi di luar Jambi memberikan arti tersendiri dan sambutan yang sangat positif.  

"Kami berharap kepada Bapak Rektor agar kegiatan ini menjadi kegiatan tahunan sehingga perguruan tinggi  yang ada di Sumatera dapat mempersiapkan diri lebih baik lagi,"katanya.

Asisten III Bidang Administrasi/Umum Provinsi Jambi H Syaifuddin mengungkapkan keragaman budaya yang ada di suatu daerah perlu digali dan dikembangkan oleh generasi muda. Budaya melayu merupakan salah satu aset kebudayaan nasional dan perlu disadari bahwa akumulasi kebudayaan daerah merupakan pendukung keutuhan kebudayaan nasional.

"Semakin eksis kebudayaan suatu daerah, artinya akan membuat semakin eksisnya kebudayaan nasional,” katanya menambahkan. 

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017