Jambi, Antarajambi.com - Puluhan peserta mengikuti lomba pacu perahu tradisional dan beradu cepat di aliran Sungai Batanghari dalam rangkaian memeriahkan Hari Jadi Kota Jambi ke-616.
Ajang lomba pacu perahu itu dilaksanakan di kawasan Tanggo Rajo (Ancol) Jambi atau tepatnya di objek wisata Jembatan Pedestrian Gentala Arasy, Minggu.
Gubernur Jambi Zumi Zola dan Wali Kota Jambi Syarif Fasha, juga turut menyaksikan pelaksanaan pacu perahu naga dan perahu tradisional yang telah menjadi agenda tahunan setiap perayaan hari jadi Kota Jambi yang jatuh setiap bulan Mei.
Lomba pacu perahu yang diikuti puluhan peserta dari kabupaten/kota se-Provinsi Jambi dan sejumlah instansi itu menarik perhatian ribuan masyarakat yang memadati kawasan itu untuk menyaksikan lomba tahunan itu.
Perlombaan pacu perahu di Sungai Batanghari itu merupakan kagiatan yang salah satunya dapat menggerakan sektor perekonomian masyarakat, karena di kawasan itu juga terdapat pedagang yang menjajakan berbagai macam kuliner.
Ribuan warga Kota Jambi dan sekitarnya memadati kawasan Tanggo Rajo, Kota Jambi, sejak siang tadi untuk menyaksikan lomba pacu perahu dan menjadi alternatif bagi warga untuk mengisi liburan akhir pekan ini.
Meskipun cuaca cukup terik, tapi tak menyurutkan antusias masyarakat yang ingin menyaksikan peserta lomba yang secara kompak mendayung dan berpacu perahu hingga sampai ke batas finish.
"Cukup meriah dan ini kebetulan hari libur akhir pekan sehingga sengaja saya datang ke sini untuk menyaksikan," kata Niko (26), warga Kota Jambi yang sengaja mengisi libur akhir pekan dengan kerabatnya.
Tak hanya itu, jembatan pedestrian atau jembatan pejalan kaki ini yang berbentuk huruf S dan menjulang di atas sungai Batanghari menjadi tempat yang cocok untuk melihat lomba pacu perahu tersebut.
Selain itu, untuk pertama kalinya juga digelar lomba perahu "Panjang Lako" yang merupakan perahu hias khas Jambi yang ditampilkan oleh pemerintah kecamatan dan kelurahan di Kota Jambi.
Sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera yang panjangnya mencapai 800 kilometer itu banyak menyimpan catatan sejarah, terutama yang berkaitan dengan peradaban Melayu Jambi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017