Jambi, Antarajambi.com - Forum Jurnalis Migas (FJM) bersama SKK Migas Sumbagsel dan KKKS Wilayah Jambi menggelar workshop sehari membahas "peran media menangkal hoax".

Workshop yang digelar disalah satu hotel di Jambi, Kamis (18/5) itu menghadirkan dua narasumber yakni Ketua FJM Jambi Mursyid Sonsang dan Presdium Jaringan Wartawan Anti Hoax (Jawah), Agus Sudibyo.

Agus Sudibyo dalam paparannya menyatakan bahwa berita "hoax" yang tersebar di media sosial itu, yang diuntungkan dan yang bisa menghentikannya adalah perusahaan media sosial itu sendiri.

"Siapa yang diuntung, ya perusahaan media sosial itu. Siapa yang mengetahui cara menghentikan berita "hoax", ya perusahaan media sosial itu juga," kata Agus.

Agus mengingatkan bahwa media sosial merupakan perusahaan. Artinya ada usaha ekonomi di dalamnya yang mengakomodasikan informasi.

"Jangan biarkan media sosial menjadi "freerider" demokrasi digital di Indonesia," tegasnya.

Menyikapi hal ini, media konvensional kata Agus jangan menjadi follower dari media sosial, media konvensional harus bijak, lebih beradab dan mencerahkan.

"Kemudian perlu edukasi kepada masyarakat dalam menangkal 'hoax' yang tersaji sejumlah media sosial. Keberadaan media sosial memang memberi manfaat sebaran informasi, tapi dibalik itu ada yang mengambil keuntungan," katanya menjelaskan.

Ketua FJM Jambi, Mursyid Songsang, mengatakan bahwa di era saat ini jurnalis harus menggunakan hati nurani dan berpegang pada kode etik dalam menjalan tugas sehari-hari.

Sementara itu, Kepala Pewakilan SKK Migas Sumbagsel, Tirat Sambu Ichtijar, mengatakan bahwa SKK Migas dalam mendorong pertumbuhan industri hulu migas juga tidak lepas dari "korban" hoax.

Workshop yang diikuti puluhan jurnalis dari berbagai media di Jambi juga diisi dengan sesi tanya jawab bersama narasumber.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017