Jambi, Antarajambi.com -  Bangsa Indonesia setiap 20 Mei memperingati Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas sebagai upaya menjaga nilai-nilai kebangsaan yang terkemas indah dalam Bhineka Tunggal Ika.

Masyarakat sudah seharusnya menjaga nilai-nilai budaya bangsa dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk perjuangan untuk Indonesia atau meneruskan kiprah para pejuang dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebab itu Harkitnas yang ditandai dengan kelahiran organisasi Budi Oetomo pada tahun 1908 itu, menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia yang memiliki ribuan pulau dalam menjaga kebersamaan.

Apalagi di Indonesia, suku, ras, agama dan antargolongan saling menyatu dengan satu tujuan yakni untuk NKRI tanah ibu pertiwi.

Dalam mengimplementasikan nilai dan makna hari kebangkitan nasional dalam kehidupan di zaman ini, pembangunan di segala bidang adalah tujuan utama dengan tidak meninggalkan rasa nasionalisme, toleransi antarumat beragama dan tidak membeda-bedakan suku dan golongan.

Sebab selama ini dengan komitmen itulah Indonesia hingga hari ini masih disebut negara kaya akan suku dan budaya.

Masyarakat Indonesia sudah seharusnya menyadari, bahwa hingga saat ini warga tidak akan merasakan keberagaman dalam satu negara jika tidak ada perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh para pendahulu.

Saat ini tercatat sudah 109 tahun Harkitnas diperingati, kebangkitan bangsa Indonesia terus berkembang apalagi dengan kemajuan ilmu teknologi di era digital seperti saat ini.

Akhir-akhir ini, diketahui bangsa Indonesia diguncang isu-isu yang bepotensi memecah-belah kesatuan NKRI, khususnya isu agama. Namun hingga saat ini permainan isu tersebut tidak lah menjadi momok menakutkan karena Indonesia hingga hari ini tetaplah negara yang berpedoman pada Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945.

Khusus di Provinsi Jambi, toleransi antarumat beragama, ras suku dan antargolongan bukan lah menjadi persoalan. Hidup saling berdampingan dengan saling hormat menghormati satu sama lainnya tetap dipertahankan.

Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi Drs H Azra`i Al-Basyari mengatakan bahwa Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2017 adalah momentum memperkuat keberagaman agama, adat dan budaya khususnya di wilayah Provinsi Jambi.

Dikonfirmasi Antara, Sabtu (20/5), Tokoh Masyarakat Jambi ini mengatakan bahwa kebersamaan dalam keberagaman merupakan salah satu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia.

Menurutnya, khusus masyarakat Jambi, keberagaman itu sudah diakui di dalam adat Jambi, sesuai dengan seloko (ungkapan mengandung pesan) adat Jambi.

"Jadi keberagaman itu adalah keindahan. Bagi orang Jambi seperti itu, kebersamaan dalam keberagaman sangat dibutuhkan dalam kehidupan," kata Azra`i.

Dia mengatakan, menerima perbedaan itu memang sangat sulit bagi orang yang tidak mengerti. Tapi kalau orang tahu adat Jambi dan mengerti NKRI, maka keberagaman inilah menunjukan Indonesia itu kaya.

"Indonesia ciri khasnya kaya dengan keberagaman. Warga Indonesia harus bangga dengan keberagaman itu," ujarnya.

Azra`i juga mengatakan bahwa pihaknya bersama pemerintah terus memperkuat dan mengembangkan adat dan budaya di wilayah Jambi sebagai upaya perekat keberagaman.

"Karena adat dan budaya merupakan perekat anak negeri, perekat untuk keberagaman. Untuk menjadi benteng dari keberagaman itu, maka adat dan budaya Jambi harus diperkuat," katanya menambahkan.

Ketua MUI Provinsi Jambi, Hadri Hasan, juga berharap setiap umat beragama di wilayah ini mengedepankan kekompakan dalam membangun kesejahteraan masyarakat, sebagaimana ummarah dan ulama dalam melindungi masyarakat setempat serta menjaga NKRI dari berbagai perpecahan.

Menjaga Toleransi

Sementara itu, di berbagai kesempatanpun, Gubernur Jambi Zumi Zola mengingatkan bahwa dialog dan komunikasi harus terus ditingkatkan untuk membangun toleransi beragama.

"Ketenteraman dan keamanan akan tercipta dengan adanya toleransi. Toleransi beragama dapat membantu dalam pembangunan di Provinsi Jambi," kata Zola.

Zola juga minta semua pihak kabupaten/kota meningkatkan dialog dan komunikasi serta silahturahmi lintas agama, dalam hal ini dibantu oleh Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).

Di samping itu, Zola mengatakan dukungan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan sangat penting untuk mempercepat pencapaian tujuan program. Namun kerukunan masyarakat yang terdiri dari berbagai suku dan agama juga sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif, dalam pelaksanaan program dan kebijakan pembangunan itu.

Menurutnya, keberagaman, kemajemukan, pluralitas yang ada di Indonesia dan juga di Provinsi Jambi merupakan kekuatan yang harus dirawat dan dipertahankan dengan baik, dan seluruh suku yang ada di Jambi berkontribusi dalam pembangunan setempat.

"Baik di Indonesia maupun di Jambi, Bhinneka Tunggal Ika telah ada dari generasi ke generasi, kita harus merawatnya, kita harus pertahankan, dan kita wariskan kepada anak cucu dengan kondisi yang baik, rukun serta harmoni," ujarnya.

Zola menambahkan, salah satu cara untuk merawat dan mempertahankan kebhinnekaan itu adalah dengan toleransi dan menjalin silaturahmi dengan baik.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017