Jambi, Antarajambi.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi meneliti intensif 55 benda bersejarah berupa keramik (porselin) yang ditemukan nelayan di Perairan Air Hitam Laut, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi.
"Benda-benda bersejarah tersebut diteliti oleh tim BPCB yang selanjutnya dilakukan perawatan dan konservasi," kata Kepala BPCB Jambi Ramli di Jambi, Rabu.
Sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut benda cagar budaya bersejarah itu terlebih dahulu akan disterilkan dengan direndam menggunakan air tawar untuk menghilangkan kadar air laut.
"Di beberapa benda itu juga masih ada menempel karang, jadi nanti dari tim arkeolog kita akan mengetahui pasti pada tahun berapa benda itu mulai ada disitu," katanya.
Ada 55 unit benda bersejarah dalam bentuk keramik (porselin) ditemukan oleh nelayan di perairan Air Hitam Laut di Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi, beberapa waktu lalu.
Benda-benda bersejarah yang ditemukan oleh nelayan itu, di antaranya tempayan (6 unit), guci (12 unit), mangkok (31 unit), vas bunga (4 unit), dan wadah berkaki tiga (2 unit).
Secara tipologi dan ditilik dari pola hiasan dan bentuk keramik itu kata Ramli, telah ada gambaran awal dan dapat diketahui benda tersebut berasal dari Dinasti Ming Swatow pada abad ke 14 hingga 15 sebelum masehi.
Selain itu secara gambaran awal itu juga ada keramik berasal dari Dinasti Sukothai Thailand yang diperkirakan pada abad ke 16 hingga 15 sebelum masehi.
Atas temuan benda-benda bersejarah tersebut kata Ramli, hal itu menguatkan bahwa perairan di kawasan pesisir timur Jambi dulunya merupakan titik penting dalam jalur perdagangan rempah yang menghubungkan ke negeri Jambi.
"Menguatkan di perairan pesisir timur Jambi dulunya ramai jalur perdagangan yang dibuktikan banyak ditemuka peninggalan benda bersejarah di bawah air," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Benda-benda bersejarah tersebut diteliti oleh tim BPCB yang selanjutnya dilakukan perawatan dan konservasi," kata Kepala BPCB Jambi Ramli di Jambi, Rabu.
Sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut benda cagar budaya bersejarah itu terlebih dahulu akan disterilkan dengan direndam menggunakan air tawar untuk menghilangkan kadar air laut.
"Di beberapa benda itu juga masih ada menempel karang, jadi nanti dari tim arkeolog kita akan mengetahui pasti pada tahun berapa benda itu mulai ada disitu," katanya.
Ada 55 unit benda bersejarah dalam bentuk keramik (porselin) ditemukan oleh nelayan di perairan Air Hitam Laut di Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi, beberapa waktu lalu.
Benda-benda bersejarah yang ditemukan oleh nelayan itu, di antaranya tempayan (6 unit), guci (12 unit), mangkok (31 unit), vas bunga (4 unit), dan wadah berkaki tiga (2 unit).
Secara tipologi dan ditilik dari pola hiasan dan bentuk keramik itu kata Ramli, telah ada gambaran awal dan dapat diketahui benda tersebut berasal dari Dinasti Ming Swatow pada abad ke 14 hingga 15 sebelum masehi.
Selain itu secara gambaran awal itu juga ada keramik berasal dari Dinasti Sukothai Thailand yang diperkirakan pada abad ke 16 hingga 15 sebelum masehi.
Atas temuan benda-benda bersejarah tersebut kata Ramli, hal itu menguatkan bahwa perairan di kawasan pesisir timur Jambi dulunya merupakan titik penting dalam jalur perdagangan rempah yang menghubungkan ke negeri Jambi.
"Menguatkan di perairan pesisir timur Jambi dulunya ramai jalur perdagangan yang dibuktikan banyak ditemuka peninggalan benda bersejarah di bawah air," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017