Jakarta, Antarajambi.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berbuka puasa
bersama Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
(ICMI) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis.
"Kegiatan seperti ini seharusnya ICMI juga bisa berkumpul untuk bicarakan masalah bangsa," ujar Wapres dalam ceramah jelang berbuka.
Ucapan JK tersebut disambut tawa oleh para anggota ICMI yang hadir, antara lain Jimly Asshidiqie, Aburizal Bakrie, Sandiaga Uno, dan Marissa Haque.
Menurut JK, walaupun ICMI bukan organisasi politik, namun anggotanya berasal dari berbagai kalangan, termasuk partai politik sehingga bisa menjadi inisiator untuk memecahkan masalah bangsa.
"ICMI bisa jadi super fraksi, berbagai partai ada, kalau ada deadlock seperti UU Pemilu, ICMI bisa berkumpul ada Demokrat, Golkar Aburizal, karena itulah kita harus menjaga falsafah sebagai cendekiawan," tuturnya.
Selain mengingatkan pentingnya silaturahim, Wapres yang juga ketua dewan penasihat tausiah ICMI, mengatakan para cendekiawan Muslim harus menggerakkan masyarakat yang ilmiah, bukan lagi sekadar mengandalkan emosi dan asumsi pribadi.
"Dulu perusahaan terbesar itu karena energi, sekarang karena ilmu, karena akal, berubah semua itu, bukan lagi karena sumber daya alam," ujarnya.
Wapres mengingatkan semua anggota ICMI untuk senantiasa menjadi pelopor dalam bidang keilmuan dan dakwah Islam yang moderat dan cinta damai.
"Kita harus menjaga ICMI menjadi pelopor dan harus mengamalkan falsafah cendekiawan, marilah kita ubah dunia kita dengan ilmu," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Kegiatan seperti ini seharusnya ICMI juga bisa berkumpul untuk bicarakan masalah bangsa," ujar Wapres dalam ceramah jelang berbuka.
Ucapan JK tersebut disambut tawa oleh para anggota ICMI yang hadir, antara lain Jimly Asshidiqie, Aburizal Bakrie, Sandiaga Uno, dan Marissa Haque.
Menurut JK, walaupun ICMI bukan organisasi politik, namun anggotanya berasal dari berbagai kalangan, termasuk partai politik sehingga bisa menjadi inisiator untuk memecahkan masalah bangsa.
"ICMI bisa jadi super fraksi, berbagai partai ada, kalau ada deadlock seperti UU Pemilu, ICMI bisa berkumpul ada Demokrat, Golkar Aburizal, karena itulah kita harus menjaga falsafah sebagai cendekiawan," tuturnya.
Selain mengingatkan pentingnya silaturahim, Wapres yang juga ketua dewan penasihat tausiah ICMI, mengatakan para cendekiawan Muslim harus menggerakkan masyarakat yang ilmiah, bukan lagi sekadar mengandalkan emosi dan asumsi pribadi.
"Dulu perusahaan terbesar itu karena energi, sekarang karena ilmu, karena akal, berubah semua itu, bukan lagi karena sumber daya alam," ujarnya.
Wapres mengingatkan semua anggota ICMI untuk senantiasa menjadi pelopor dalam bidang keilmuan dan dakwah Islam yang moderat dan cinta damai.
"Kita harus menjaga ICMI menjadi pelopor dan harus mengamalkan falsafah cendekiawan, marilah kita ubah dunia kita dengan ilmu," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017