Jambi, Antarajambi.com - Pengunjung kompleks situs percandian Muarojambi di Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, meningkat 300 persen daripada hari biasa karena tetap menjadi destinasi wisata favorit masyarakat dalam mengisi libur Lebaran.

"Informasi yang saya terima dari petugas di sana saat libur Lebaran ini atau hingga Jumat, tingkat kunjungannya meningkat 300 persen dibandingkan hari biasa," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Muarojambi Indra Gunawan dihubungi dari Jambi, Jumat.

Dia mengatakan saat libur Lebaran seperti sekarang ini situs percandian Muarojambi memang ramai dikunjungi masyarakat Jambi, dan bahkan ada warga dari luar daerah yang memang sengaja mengisi liburannya dengan berkunjung ke candi terluas di Asia Tenggara itu.

Ia menjelaskan ramainya para pengunjung yang mengisi liburannya bersama keluarga ke komplek percandian itu masih akan terjadi hingga akhir pekan ini karena libur Lebaran tahun ini cukup panjang.

Untuk dapat masuk ke kawasan itu, pengunjung akan dikenakan tarif yang murah atau sesuai dengan peraturan, di mana untuk pengunjung anak-anak akan dikenakan tiket masuk Rp3.000 per orang dan kategori dewasa Rp5.000 per orang.

"Saat Lebaran ini tidak ada kenaikan biaya tiket masuk, sudah ada aturannya tidak ada alasan adanya pungutan yang lebih dari itu," katanya.

Dengan adanya lonjakan wisatawan, pihaknya mengimbau agar para pengunjung menjaga ketertiban dan keamanan, dan tidak merusak situs bangunan percandian itu.

Para pengunjung juga diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan di dalam kompleks percandian.

Lokasi kompleks percandian Muarojambi tidak terlalu jauh dari Kota Jambi atau hanya berjarak sekitar 30 kilometer atau sekitar 30 menit menggunakan kendaraan bermotor, sehingga dengan mudah dapat diakses masyarakat yang ingin berwisata sejarah.

Dengan luas kurang lebih mencapai 12 kilometer persegi, di areal itu dijumpai sedikitnya 82 situs reruntuhan (menapo) bangunan kuno.

Saat ini sudah ada delapan bangunan candi yang telah dilakukan pemugaran dan pelestarian secara intensif oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi.

Di dalam situs tidak hanya terdapat beberapa candi, tetapi juga menyimpan berbagai artefak kuno, seperti arca, keramik, manik-manik, mata uang kuno, serta berbagai jenis peninggalan lainnya di museum yang berlokasi di komplek itu.

Selain terdapat delapan bangunan candi, di kompleks itu juga terdapat kolam kuno. Bagi warga setempat kolam tersebut disebut kolam Tanggorajo.

Di lokasi tersebut, juga dapat dijumpai enam kanal atau parit-parit kuno buatan manusia masa lalu yang diberi nama Parit Sekapung, Johor, dan Melayu.


Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017