Jambi, Antarajambi.com - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Jambi menyegel lima usaha warung internet (warnet) karena sengaja menerima pelanggan dari kalangan pelajar yang bolos sekolah saat jam belajar.
"Penyegelan ini adalah upaya lanjutan, sebelumnya kami menjaring 94 pelajar yang bolos di warnet, dan berbagai tempat lain," kata Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Satpol-PP Kota Jambi Fajri di Jambi, Rabu.
Ke-lima unit usaha warnet yang disegel tersebut berada di wilayah Kelurahan Beringin, Talang Banjar, Thehok dan di kawasan Handil.
Selain karena menerima anak sekolah saat jam belajar, warnet tersebut juga melewati batas waktu operasional yang telah ditetapkan pemerintah yang tertuang melalui peraturan daerah.
"Sesuai Perda itu harusnya pukul 22.00 WIB sudah ditutup. Tapi kami berikan toleransi sampai pukul 00.00 WIB, namun ternyata hingga pukul 04.00 WIB dinihari mereka masih buka," katanya.
Sementara itu, Kepala Satpol-PP Kota Jambi Yan Ismar mengatakan, dalam menegakan peraturan daerah dan demi kenyamanan masyarakat, adalah dengan menindak tegas pelaku usaha warnet yang menerima pelajar saat jam belajar.
"Kami segel lima warnet karena terbukti melanggar, kami juga memberi peringatan agar pelaku usaha mengikuti aturan," katanya.
Setelah penyegalan itu dilakukan lanjutnya, pihaknya akan berkordinasi dengan instansi terkait Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk melihat ulang izin usaha warnet tersebut.
"Nanti sanksinya bisa izinnya di cabut, ini dilakukan untuk mengingatkan kepada pemilik usaha warnet lainnya, agar taat dalam mengukuti aturan yang telah dibuat," katanya menjelaskan.
Selain itu dia juga menyarankan agar instansi tidak lagi memberikan izin usaha warnet dan perentalan game karena jenis usaha tersebut sudah menjamur dan juga lokasinya yang berdekatan dengan lingkungan sekolah.
"Jika dari lima yang kami segel itu ada yang tidak punya izin, saya rekomendasi ke DPMPTSP agar izinnya tidak usah dikeluarkan. Kami segel permanen saja kecuali mau pindah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Penyegelan ini adalah upaya lanjutan, sebelumnya kami menjaring 94 pelajar yang bolos di warnet, dan berbagai tempat lain," kata Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Satpol-PP Kota Jambi Fajri di Jambi, Rabu.
Ke-lima unit usaha warnet yang disegel tersebut berada di wilayah Kelurahan Beringin, Talang Banjar, Thehok dan di kawasan Handil.
Selain karena menerima anak sekolah saat jam belajar, warnet tersebut juga melewati batas waktu operasional yang telah ditetapkan pemerintah yang tertuang melalui peraturan daerah.
"Sesuai Perda itu harusnya pukul 22.00 WIB sudah ditutup. Tapi kami berikan toleransi sampai pukul 00.00 WIB, namun ternyata hingga pukul 04.00 WIB dinihari mereka masih buka," katanya.
Sementara itu, Kepala Satpol-PP Kota Jambi Yan Ismar mengatakan, dalam menegakan peraturan daerah dan demi kenyamanan masyarakat, adalah dengan menindak tegas pelaku usaha warnet yang menerima pelajar saat jam belajar.
"Kami segel lima warnet karena terbukti melanggar, kami juga memberi peringatan agar pelaku usaha mengikuti aturan," katanya.
Setelah penyegalan itu dilakukan lanjutnya, pihaknya akan berkordinasi dengan instansi terkait Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk melihat ulang izin usaha warnet tersebut.
"Nanti sanksinya bisa izinnya di cabut, ini dilakukan untuk mengingatkan kepada pemilik usaha warnet lainnya, agar taat dalam mengukuti aturan yang telah dibuat," katanya menjelaskan.
Selain itu dia juga menyarankan agar instansi tidak lagi memberikan izin usaha warnet dan perentalan game karena jenis usaha tersebut sudah menjamur dan juga lokasinya yang berdekatan dengan lingkungan sekolah.
"Jika dari lima yang kami segel itu ada yang tidak punya izin, saya rekomendasi ke DPMPTSP agar izinnya tidak usah dikeluarkan. Kami segel permanen saja kecuali mau pindah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017