Jambi, Antarajambi.com - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi menggelar Dialog Kebangsaan dengan mengangkat tema "Menangkal Radikalisme Dengan Penguatan Islam Nusantara", Senin.

"Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada para generasi muda, apakah Radikalisme dan Islam Nusantara itu," kata ketua GP Ansor Sarolangun Azriat Muhammad di Sarolangun. 

Ia mengatakan kegiatan itu diinisiasi kondisi pemahaman masyarakat terhadap radikalisme dan bagaiman perkembangannya di Kabupaten Sarolangun.

"Kemajuan teknologi yang begitu cepat perkembangannya saat ini sangat berpengaruh tergadap perkembangan ajaran radikalisme ke tengah masyarakat," katanya.

Untuk itu katanya sangat penting kemudian penguatan pemahaman Islam nusantara. Ajaran Apa saja yang terkandung didalamnya.

Dialog kebangsaan ini menghadirkan pemateri dari Kepolisian Resor Sarolangun, Kejaksaan Negeri Sarolangun dan Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jambi.

Salah satu pemateri dari UIN Jambi As'ad Isma dalam paparannya mengatakan bahwa paham radikalisme saat ini sangat berpengaruh dan sudah menjadi alat politik kelompok tertentu dalam upaya mencapai tujuannya.

"Islam itu adalah agama yang tidak kaku dalam menata kehidupan umat, dan Islam Nusantara adalah ajaran yang tumbuh berdasarkan pengalaman seiring berjalannya waktu," kata As'ad Isma.

Ia menyampaikan bahwa terhadap persoalan radikalisme saat ini, sangat penting kemudian peran ajaran agama yang tidak membuat umat kaku dalam memahami ajarannya.

"Jaring pengaman sosial kearifan lokal perlu diaktifkan dalam hal menangkal paham radikalisme. Hal ini merupakan Salah satu langkah yang harus diterapkan dalam penangkal paham radikalisme," katanya.

Ia menjelaskan. Selain itu dalam perkembangan teknologi saat ini kita tidak boleh menangkap berita hanya dari satu sisi saja. Sangat penting untuk bertabayyun dalam setiap perkara atau informasi yang diterima.

"Saat ini sangat banyak hal yang menyebabkan konflik itu berlarut-larut dan simpang siur kebenarannya. Makanya sangat penting untuk kita bertabayyun atau mengkonfirmasi hal yang diterima tersebut," katanya.

"Sering sekali informasi yang sudah bertahun-tahun sebelumnya terjadi setelah itu dimunculkan lagi dimedia sosial. Jika kita begitu mudah menerimanya inilah yang menyebabkan berkembangnya hal yang tidak jelas kebenarannya ketengah masyarakat," katanya menambahkan.

Pewarta: Warsun Arbain

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017