Jambi, Antarajambi.com - Pemerintah Provinsi Jambi bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan menggelar lelang agro dengan cara mempertemukan antara produsen dan pembeli untuk bertransaksi produk unggulan asal daerah itu.
"Kita fasilitasi produsen atau petani lokal dengan pembeli/buyer yang kita datangkan dari luar daerah seperti dari jawa, sehingga mereka bisa bertransaksi terhadap produknya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi Ariansyah di Jambi, Selasa.
Dalam lelang agro tersebut pihaknya tidak membatasi transaksi sehingga melalui hasil transaksi lelang tersebut produk unggulan asal daerah Provinsi Jambi menjadi terangkat.
"Transaksi sebanyak mungkin, semakin banyak semakin baik, dan beberapa jam mereka kita pertemukan tadi sudah ada transaksi sebesar Rp2 miliar lebih," katanya.
Lelang agro dengan sistem forwad atau serah kemudian itu adalah mempertemukan petani/produsen dengan para pelaku usaha yang kemudian langsung dilakukan pelelangan dan bertransaksi.
Pada lelang agro itu pihak pemerintah hanya memfasilitasi dan dalam transaski antara kedua tidak ada intervensi sehingga keduanya memiliki kesepakatan dan transaksi yang saling menguntungkan.
"Kita medisasi juga tidak ada intervensi dalam transaksi itu sehingga tidak ada margin atau mereka sama-sama diuntungkan," katanya menjelaskan.
Produk agro yang menjadi unggulan pada lelang tersebut dan yang cukup diminati oleh buyer, seperti komoditi Kayu Manis, Kopi Liberika dan lain sebagainya.
Selain itu ke depan pihaknya juga akan mendampingi pihak pelaku usaha swasta untuk terjun langsung sehingga pembeli bisa melalukan kegiatan agro langsung ditingkat produsen.
Menurut Ariansyah, persaingan pasar agro ke depan semakin diperhitungkan oleh pelaku usaha yang ditandai dengan munculnya produk-produk baru yang ikut dipasarkan melalui kegiatan lelang ini.
"Ke depan produk semakin bersaing, itu dibuktikan lelang ini ada produk baru yang ditawarkan seperti jahe merah yang dulunya belum pernah ikut lelang," kata Ariansyah menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Kita fasilitasi produsen atau petani lokal dengan pembeli/buyer yang kita datangkan dari luar daerah seperti dari jawa, sehingga mereka bisa bertransaksi terhadap produknya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi Ariansyah di Jambi, Selasa.
Dalam lelang agro tersebut pihaknya tidak membatasi transaksi sehingga melalui hasil transaksi lelang tersebut produk unggulan asal daerah Provinsi Jambi menjadi terangkat.
"Transaksi sebanyak mungkin, semakin banyak semakin baik, dan beberapa jam mereka kita pertemukan tadi sudah ada transaksi sebesar Rp2 miliar lebih," katanya.
Lelang agro dengan sistem forwad atau serah kemudian itu adalah mempertemukan petani/produsen dengan para pelaku usaha yang kemudian langsung dilakukan pelelangan dan bertransaksi.
Pada lelang agro itu pihak pemerintah hanya memfasilitasi dan dalam transaski antara kedua tidak ada intervensi sehingga keduanya memiliki kesepakatan dan transaksi yang saling menguntungkan.
"Kita medisasi juga tidak ada intervensi dalam transaksi itu sehingga tidak ada margin atau mereka sama-sama diuntungkan," katanya menjelaskan.
Produk agro yang menjadi unggulan pada lelang tersebut dan yang cukup diminati oleh buyer, seperti komoditi Kayu Manis, Kopi Liberika dan lain sebagainya.
Selain itu ke depan pihaknya juga akan mendampingi pihak pelaku usaha swasta untuk terjun langsung sehingga pembeli bisa melalukan kegiatan agro langsung ditingkat produsen.
Menurut Ariansyah, persaingan pasar agro ke depan semakin diperhitungkan oleh pelaku usaha yang ditandai dengan munculnya produk-produk baru yang ikut dipasarkan melalui kegiatan lelang ini.
"Ke depan produk semakin bersaing, itu dibuktikan lelang ini ada produk baru yang ditawarkan seperti jahe merah yang dulunya belum pernah ikut lelang," kata Ariansyah menambahkan.
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017