Jambi, Antarajambi.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi memprediksi pertumbuhan ekonomi provinsi ini pada triwulan III 2017 berada kisaran 4,13 hingga 4,53 persen (yoy) atau sedikit membaik dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Pertumbuhan ekonomi Jambi akan sedikit membaik, seiring peningkatan pada sektor utama komoditas lokal yang akan didorong oleh koreksi positif harga komoditas akibat sentimen global atas perkiraan ketersediaan pasokan komoditas," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi V Carlusa di Jambi, Jumat.
Pertumbuhan ekonomi Jambi diperkirakan masih bersumber dari pertumbuhan sektor utama provinsi Jambi yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan.
Prospek perbaikan kinerja sektor pertanian, kehutanan dan perikanan didukung oleh hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia Provinsi Jambi.
"Menunjukkan pelaku usaha di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan memperkirakan akan terjadi perbaikan dalam kegiatan usaha di Triwulan III-2017 dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 11,08 persen," katanya menjelaskan.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran dan sentimen peningkatan harga komoditas internasional diperkirakan akan mendorong peningkatan produksi komoditas karet, sehingga akan berdampak pada membaiknya kinerja ekspor dan terjaganya daya beli (konsumsi) masyarakat.
"Selain itu dimulainya kegiatan fisik proyek pemerintah diperkirakan mampu memberikan andil yang cukup penting dalam pertumbuhan ekonomi triwulan mendatang," kata Carlusa.
Sedangkan jika dilihat perekonomian Jambi pada Triwulan II-2017 tumbuh sebesar 4,29 persen (yoy) atau sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya 4,25 persen (yoy), namun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional Triwulan II-2017 5,01 persen (yoy).
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi provinsi Jambi pada Triwulan II-2017 didorong oleh perbaikan kinerja sektor pertambangan dan penggalian sejalan dengan tren peningkatan harga komoditas batubara internasional serta peningkatan produksi migas Provinsi Jambi.
Selain itu, perekonomian Jambi pada Triwulan II-2017 juga ditopang oleh peningkatan kinerja sektor perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan reparasi depeda motor akibat meningkatnya konsumsi bahan makanan, non makanan oleh masyarakat pada periode hari raya.
Cukup stabilnya pertumbuhan ekonomi Jambi pada Triwulan II-2017 kata Carlusa, disebabkan meningkatnya konsumsi rumah tangga pada periode hari raya Idul Fitri dengan pertumbuhan sebesar 4,85 persen (yoy).
Konsumsi pemerintah dan PMTDB juga memiliki andil dalam menopang pertumbuhan ekonomi Jambi dengan pertumbuhan masing-masing mencapai sebesar 3,62 persen (yoy) dan 2,26 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Triwulan II-2017, pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menyumbangkan andil tertinggi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 1,16 persen.
Kemudian diikuti oleh sektor perdagangan besar, perdagangan eceran, reparasi mobil, dan reparasi sepeda motor sebesar 0,54 persen serta sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,42 persen, kata Carlusa menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Pertumbuhan ekonomi Jambi akan sedikit membaik, seiring peningkatan pada sektor utama komoditas lokal yang akan didorong oleh koreksi positif harga komoditas akibat sentimen global atas perkiraan ketersediaan pasokan komoditas," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi V Carlusa di Jambi, Jumat.
Pertumbuhan ekonomi Jambi diperkirakan masih bersumber dari pertumbuhan sektor utama provinsi Jambi yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan.
Prospek perbaikan kinerja sektor pertanian, kehutanan dan perikanan didukung oleh hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia Provinsi Jambi.
"Menunjukkan pelaku usaha di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan memperkirakan akan terjadi perbaikan dalam kegiatan usaha di Triwulan III-2017 dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 11,08 persen," katanya menjelaskan.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran dan sentimen peningkatan harga komoditas internasional diperkirakan akan mendorong peningkatan produksi komoditas karet, sehingga akan berdampak pada membaiknya kinerja ekspor dan terjaganya daya beli (konsumsi) masyarakat.
"Selain itu dimulainya kegiatan fisik proyek pemerintah diperkirakan mampu memberikan andil yang cukup penting dalam pertumbuhan ekonomi triwulan mendatang," kata Carlusa.
Sedangkan jika dilihat perekonomian Jambi pada Triwulan II-2017 tumbuh sebesar 4,29 persen (yoy) atau sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya 4,25 persen (yoy), namun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional Triwulan II-2017 5,01 persen (yoy).
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi provinsi Jambi pada Triwulan II-2017 didorong oleh perbaikan kinerja sektor pertambangan dan penggalian sejalan dengan tren peningkatan harga komoditas batubara internasional serta peningkatan produksi migas Provinsi Jambi.
Selain itu, perekonomian Jambi pada Triwulan II-2017 juga ditopang oleh peningkatan kinerja sektor perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan reparasi depeda motor akibat meningkatnya konsumsi bahan makanan, non makanan oleh masyarakat pada periode hari raya.
Cukup stabilnya pertumbuhan ekonomi Jambi pada Triwulan II-2017 kata Carlusa, disebabkan meningkatnya konsumsi rumah tangga pada periode hari raya Idul Fitri dengan pertumbuhan sebesar 4,85 persen (yoy).
Konsumsi pemerintah dan PMTDB juga memiliki andil dalam menopang pertumbuhan ekonomi Jambi dengan pertumbuhan masing-masing mencapai sebesar 3,62 persen (yoy) dan 2,26 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Triwulan II-2017, pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menyumbangkan andil tertinggi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 1,16 persen.
Kemudian diikuti oleh sektor perdagangan besar, perdagangan eceran, reparasi mobil, dan reparasi sepeda motor sebesar 0,54 persen serta sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,42 persen, kata Carlusa menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017