Chicago, Antarajambi.com - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah patokan utama dolar AS diperdagangkan di dekat level tertinggi sesi ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 5,2 dolar AS, atau 0,41 persen, menjadi menetap di 1.277,70 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, diperdagangkan mendekati level tertinggi hari ini di 93,895.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak saling berlawanan, sehingga penguatan dolar AS memperlemah daya tarik investor yang menggunakan mata uang lainnya terhadap emas.
Namun, pasar keuangan juga semakin khawatir tentang prospek mendapatkan perubahan kebijakan perpajakan AS pada akhir tahun, menyuntikkan beberapa ketidakpastian ke dalam perdagangan saham, menguntungkan emas, yang oleh para investor dicari sebagai konter untuk menghindari risiko.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 10,2 sen atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada 16,971 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari berikutnya, naik 5,8 dolar AS atau 0,63 persen, menjadi menetap di 933,1 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, pada Selasa (Rabu pagi WIB), emas berjangka berakhir lebih tinggi, karena dolar AS yang melemah membantu mengangkat logam mulia dari level terendah satu minggu.
Emas Berjangka Turun Setelah Dolar AS Menguat
Kamis, 16 November 2017 8:12 WIB