Jambi, Antarajambi.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jambi menyebutkan, rata-rata tingkat keterisian kamar (okupansi) perhotelan di daerah ini masih rendah karena tingkat kunjungan wisatawan yang juga rendah.

"Untuk okupansi harian masih rendah, rasio kamar dengan jumlah tamu yang datang belum seimbang," kata Sekretaris PHRI Jambi Haris Izhar di Jambi, Jumat.

Rata-rata harian tingkat okupansi kamar hotel di Jambi tidak mencapai 70 persen sehingga kondisi tersebut bisa dikatakan belum dalam kondisi yang baik.

Ada pun untuk rasio kamar hotel di Kota Jambi berdasarkan catatannya berjumlah 2.000 kamar yang terakumulasi hotel berbintang dan non bintang. Sedangkan untuk kamar hotel berbintang jumlahnya tidak sampai seribu kamar.

"Untuk okupansi hotel di Jambi paling tinggi 54 persen dan kondisi tersebut masih rendah atau rasio kebutuhan kamar terhadap tingkat hunian belum dinyatakan sehat," katanya menjelaskan.

Meskipun okupansi harian masih rendah, namu kata Haris, sektor perhotelan di Jambi saat ini berkembang pesat dan tumbuh karena perkembangan hotel masih didominasi pada segmen bisnis investasi.

Selain itu pihaknya juga menilai program pengembangan sektor pariwisata di Jambi belum berjalan maksimal sehingga belum berdampak positif pada industri perhotelan.

Selama ini industri perhotelan masih menggantungkan dari sektor pemerintahan dan bisnis yang mengikuti pola harga komoditas dari sektor perkebunan kelapa sawit dan karet.

"Sehingga diperlukan kebijakan pemerintah untuk pengembangan sektor pariwisata yang nantinya dipastikan juga berdampak bagi industri perhotelan," kata Haris menambahkan.

Pewarta: Gresi P

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017