Jambi, Antarajambi - Sejumlah petani di Kecamatan Jangkat Timur Kabupaten Merangin Provinsi Jambi masih bertahan mengintegrasikan tanaman nilam (pogostemon cablin benth) dengan tanaman kopi robusta yang ditanam di atas ketinggian seribu meter dari permukaan laut.

"Hanya ada beberapa petani yang tanaman kopi robusta diintegrasikan dengan nilam, karena selama ini untuk nilam petani belum mendapatkan harga yang bagus," kata Hafid selaku Pendamping Desa di Desa Gedang, Jangkat Timur, Rabu.

Di Desa Gedang yang berlokasi di bawah kaki Gunung Masurai, Merangin, kata dia saat ini sudah jarang ditemui tanaman nilam yang ditumpang sari dengan tanaman kopi atau pun tanaman lainnya seperti sayuran.

"Biasanya tanaman nilam itu untuk tanaman penyangga, namun sekarang petani kurang bergairah, karena untuk nilam itu pangsa pasarnya harus di bawa ke Padang dan banyak spekulan sehingga petani kurang mengembangkan," katanya.

Padahal menurutnya, tanaman nilam tersebut mempunyai potensi yang bagus untuk dikembangkan jika pemerintah memperhatikan pangsa pasar tanaman semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri sebagai bahan dasar pewangi atau parfum.

"Bila petani mendapatkan harga yang layak, dan tidak ada spekulan dari tengkulak, tentu petani mengintegrasikan tanam nilam dengan tanaman kopi robusta yang menjadi komoditas unggulan di daerah ini," ujarnya.

Tumbuhan nilam tersebut dinilai sangat cocok dikembangkan di Desa Gedang memiliki ketinggian rata-rata di atas 1.000 meter dari permukaan laut (mdpl) yang memiliki iklim tropis, karena tumbuhan ini menyukai suasana teduh dan lembab.

Tumbuhan nilam itu berupa semak yang bisa mencapai satu meter dan biasanya diintegrasikan disela tanaman komoditas utama yang dikembangkan petani.

Sementara itu, dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak patchouli (hijau) dan ellai (daun), karena minyaknya tersebut dihasilkan dari proses penyulingan dari daun nilam itu.

Aroma minyak nilam dikenal kuat dan telah berabad-abad digunakan sebagai wangi-wangian (parfum) dan bahan dupa atau setanggi yang digunakan pada tradisi timur.


Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017