Jambi,  Antarajambi - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat penyumbang terbesar atau pemberi andil terbesar terbentuknya inflasi di Jambi adalah kelompok bahan makanan disusul perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar.

Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiawan, di Jambi Senin, mengatakan dalam pembentukan inflasi Kota Jambi sebesar 0,83 persen, andil terbesar adalah dari kelompok bahan makanan sebesar 0,6469 persen, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,1039 persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,0373 persen.

Sementara andil terbesar inflasi di Kabupaten Muara Bungo disumbang oleh kelompok bahan makanan sebesar 0,4105 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0243 persen.

Inflasi di Muara Bungo terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada empat kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,67 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,01 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,12 persen serta kelompok sandang 0,05 persen.

Dalam pembentukan inflasi Kota Jambi sebesar 0,83 persen, andil terbesar adalah dari kelompok bahan makanan sebesar 0,6469 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,1039 persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0373 persen.

Dadang mengatakan pada November 2017 Kota Jambi mengalami inflasi sebesar 0,83 persen dan Muara Bungo inflasi sebesar 0,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi sebesar 128,67 dan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Muara Bungo tercatat sebesar 129,23.

Inflasi di Kota Jambi terjadi pada enam kelompok pengeluaran barang dan jasa dan inflasi di Muara Bungo terjadi pada empat kelompok pengeluaran barang dan jasa karena adanya kenaikan indeks.

"Laju inflasi tahun kalender Kota Jambi pada bulan ini sebesar 1,15 persen dan laju inflasi "year on year" sebesar 1,51 persen sedangkan laju inflasi tahun kalender di Muara Bungo bulan ini sebesar 3,92 persen dengan laju inflasi "year on year" sebesar 3,81 persen," kata Dadang.

Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, seluruh kota mengalami inflasi. inflasi tertinggi di Sumatera terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,11 persen dan terendah terjadi di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,04 persen.

Kemudian dari 82 Kota yang menghitung IHK di Indonesia, sebanyak 68 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Kota Singaraja sebesar 1,80 persen dan terendah di Kota Bekasi dan Palopo masing-masing sebesar 0,02 persen.


Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017