Jambi, Antarajambi - Nilai pengiriman domestik untuk komoditas perikanan konsumsi hidup dari Provinsi Jambi ke sejumlah daerah di Indonesia mencapai Rp7,058 miliar selama periode November 2017.
"Dari jumlah nilai pengiriman komoditas perikanan hidup yang dikirimkan tersebut, untuk total volumenya mencapai 281.590 ekor," kata Kepala Stasiun Karantina Perikanan Kelas I Jambi, Rudi Barmara di Jambi, Jumat.
Ia mengatakan, pada periode yang sama dan dari jumlah volume pengiriman tersebut untuk total frekuensi pengiriman komoditas itu dilakukan dalam 304 kali pengiriman.
Komoditas perikanan konsumsi tersebut dikirim melalui Stasiun Karantina Perikanan Kelas I Jambi ke sejumlah daerah tujuan melalui pengiriman kargo domestik.
"Komoditas perikanan konsumsi yang dikirimkan melalui karantina itu dalam keadaan segar atau yang baru ditangkap," kata dia.
Pengiriman produk perikanan konsumsi hidup yang paling dominan masih pada komoditas udang belalang (Squilla mantis) yang kemudian diikuti ikan betutu (Oxyeleretis marmoratus) dan ikan gabus (Channa striata).
Masih mendominasinya pengiriman udang belalang itu menurut Rudi, karena komoditas perikanan tersebut menjadi produk andalan perikanan konsumsi dari Jambi.
Komoditas perikanan dari Jambi tersebut selain untuk keperluan restoran di sejumlah daerah, sebagian besar juga ada yang diekspor ke beberapa negara melalui Jakarta.
Mekanisme pengiriman komoditas perikanan itu, kata Rudi, harus melalui karantina untuk dilakukan sertifikasi yang kemudian dirilis dan dikemas.
"Setelah melalui uji laboratorium untuk perikanan tersebut dan dinyatakan layak, baru dikemas dan dikirim menggunakan kargo," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mencatat untuk pengiriman komoditas perikanan konsumsi segar/beku pada periode yang sama mencapai 10.930 kilogram atau senilai Rp976,6 juta.
"Pengiriman perikanan konsumsi segar/beku tersebut dilakukan dalam 155 frekuensi pengiriman, dan yang mendominasi jenis ikan bawal," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Dari jumlah nilai pengiriman komoditas perikanan hidup yang dikirimkan tersebut, untuk total volumenya mencapai 281.590 ekor," kata Kepala Stasiun Karantina Perikanan Kelas I Jambi, Rudi Barmara di Jambi, Jumat.
Ia mengatakan, pada periode yang sama dan dari jumlah volume pengiriman tersebut untuk total frekuensi pengiriman komoditas itu dilakukan dalam 304 kali pengiriman.
Komoditas perikanan konsumsi tersebut dikirim melalui Stasiun Karantina Perikanan Kelas I Jambi ke sejumlah daerah tujuan melalui pengiriman kargo domestik.
"Komoditas perikanan konsumsi yang dikirimkan melalui karantina itu dalam keadaan segar atau yang baru ditangkap," kata dia.
Pengiriman produk perikanan konsumsi hidup yang paling dominan masih pada komoditas udang belalang (Squilla mantis) yang kemudian diikuti ikan betutu (Oxyeleretis marmoratus) dan ikan gabus (Channa striata).
Masih mendominasinya pengiriman udang belalang itu menurut Rudi, karena komoditas perikanan tersebut menjadi produk andalan perikanan konsumsi dari Jambi.
Komoditas perikanan dari Jambi tersebut selain untuk keperluan restoran di sejumlah daerah, sebagian besar juga ada yang diekspor ke beberapa negara melalui Jakarta.
Mekanisme pengiriman komoditas perikanan itu, kata Rudi, harus melalui karantina untuk dilakukan sertifikasi yang kemudian dirilis dan dikemas.
"Setelah melalui uji laboratorium untuk perikanan tersebut dan dinyatakan layak, baru dikemas dan dikirim menggunakan kargo," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mencatat untuk pengiriman komoditas perikanan konsumsi segar/beku pada periode yang sama mencapai 10.930 kilogram atau senilai Rp976,6 juta.
"Pengiriman perikanan konsumsi segar/beku tersebut dilakukan dalam 155 frekuensi pengiriman, dan yang mendominasi jenis ikan bawal," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017