Jambi (Antaranews Jambi) - Tiga mahasiswa Universitas Jambi (Unja) yakni Meidiana, Tia Andiani (Fakultas Hukum) dan Haris Sai Anhar (Fakultas Pertanian) meraih dua gelar juara pada kompetisi debat tingkat nasional Gebyar Mahasiswa Bidik Misi Nusantara 2018.
"Hasil yang diraih tiga mahasiswa Unja ini sangat membanggakan, dan menjadi momentum sangat baik dan menunjukkan kualitas mahasiswa Unja diperhitungkan untuk mengukir prestasi di tingkat nasional maupun internasional," kata Dekan Fakultas Hukum Unja Dr Helmi di Jambi, Kamis.
Trio mahasiswa bidik misi dari Unja iitu berhasil meraih gelar juara untuk debat tingkat nasional mahasiswa bidik misi yang digelar di Universitas Bangka Belitung, 5-9 Maret 2018.
Sukses tersebut juga diikuti dengan gelar pembicara terbaik di ajang debat tingkat nasional Gebyar Mahasiswa Bidik Misi Nusantara 2018 yang diraih oleh Meidiana.
Pada ajang tersebut, perwakilan Universitas Jambi itu harus berjuang ketat mengatasi persaingan dengan perwakilan mahasiswa bidik misi terpilih lainya dari sejumlah perguruan tinggi ternama yakni dari Universitas Gajah Mada, Universitas Andalas, Universitas Diponegoro, Universitas Hasannudin, UNES, IPB, Universitas Sriwijaya, Universitas Udayana dan universitas negeri dan swasta lainnya yang ikut ambil bagian dalam debat itu.
Perjalanan panjang menembus ketatnya kompetisi dilakukan perwakilan para mahasiswa dari kampus negeri tertua di Provinsi Jambi itu.
"Prestasi yang diraih tidak dilakukan secara instan, melainkan melalui proses dan menembus ketatnya kompetisi itu," kata Helmi.
Sebelum masuk 14 finalis yang akan berlaga dalam Kompetisi Debat Tingkat Nasional Gebyar Mahasiswa Bidik Misi Nusantara 2018, tim debat Unja harus terlebih dahulu mengikuti rangkaian seleksi esei ilmiah yang diikuti oleh 84 tim baik yang terdiri dari universitas negeri maupun swasta yang tersebar di seluruh Indonesia.
Berbagai mosi yang diperdebatkan diantaranya, urgensi perimbangan kekuasaan dan kewenangan antara pusat dan daerah, urgensi pembatasan penggunaan sosial media dalam masyarakat guna meminimalisir konflik, investasi secara besar diperlukan bagi bangsa Indonesia untuk kemajuan serta beberapa mosi kasuistik lainnya.
Sementara itu itu salah seorang perwakilan tim Unja, yang juga peraih gelar pembicara terbaik Meidiana mengatakan bahwa keberhasilan yang diraih merupakan usaha yang terbayarkan selama ini.
"Keberhasilan kami tidak luput dari kegigihan usaha dan juga doa serta berbagai dukungan para pihak yang terlibat, terutama dosen pembimbing, pimpinan fakultas dan juga Rektor Unja. Besar harapan kami Unja terus mendukung penuh kegiatan mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat menyalurkan potensi yang melekat pada dirinya dan membuat Unja lebih berkilau di tingkat nasional," kata Meidiana.
Keikutsertaan dan keberhasilan tim debat mahasiswa bidik misi Unja merupakan salah satu sukses perguruan tinggi yang dipimpin Rektor Prof H Johni Najwan itu yang mencanangkan tahun 2018 sebagai tahun prestasi, kompetisi, promosi dan tahun kebersamaan.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Hasil yang diraih tiga mahasiswa Unja ini sangat membanggakan, dan menjadi momentum sangat baik dan menunjukkan kualitas mahasiswa Unja diperhitungkan untuk mengukir prestasi di tingkat nasional maupun internasional," kata Dekan Fakultas Hukum Unja Dr Helmi di Jambi, Kamis.
Trio mahasiswa bidik misi dari Unja iitu berhasil meraih gelar juara untuk debat tingkat nasional mahasiswa bidik misi yang digelar di Universitas Bangka Belitung, 5-9 Maret 2018.
Sukses tersebut juga diikuti dengan gelar pembicara terbaik di ajang debat tingkat nasional Gebyar Mahasiswa Bidik Misi Nusantara 2018 yang diraih oleh Meidiana.
Pada ajang tersebut, perwakilan Universitas Jambi itu harus berjuang ketat mengatasi persaingan dengan perwakilan mahasiswa bidik misi terpilih lainya dari sejumlah perguruan tinggi ternama yakni dari Universitas Gajah Mada, Universitas Andalas, Universitas Diponegoro, Universitas Hasannudin, UNES, IPB, Universitas Sriwijaya, Universitas Udayana dan universitas negeri dan swasta lainnya yang ikut ambil bagian dalam debat itu.
Perjalanan panjang menembus ketatnya kompetisi dilakukan perwakilan para mahasiswa dari kampus negeri tertua di Provinsi Jambi itu.
"Prestasi yang diraih tidak dilakukan secara instan, melainkan melalui proses dan menembus ketatnya kompetisi itu," kata Helmi.
Sebelum masuk 14 finalis yang akan berlaga dalam Kompetisi Debat Tingkat Nasional Gebyar Mahasiswa Bidik Misi Nusantara 2018, tim debat Unja harus terlebih dahulu mengikuti rangkaian seleksi esei ilmiah yang diikuti oleh 84 tim baik yang terdiri dari universitas negeri maupun swasta yang tersebar di seluruh Indonesia.
Berbagai mosi yang diperdebatkan diantaranya, urgensi perimbangan kekuasaan dan kewenangan antara pusat dan daerah, urgensi pembatasan penggunaan sosial media dalam masyarakat guna meminimalisir konflik, investasi secara besar diperlukan bagi bangsa Indonesia untuk kemajuan serta beberapa mosi kasuistik lainnya.
Sementara itu itu salah seorang perwakilan tim Unja, yang juga peraih gelar pembicara terbaik Meidiana mengatakan bahwa keberhasilan yang diraih merupakan usaha yang terbayarkan selama ini.
"Keberhasilan kami tidak luput dari kegigihan usaha dan juga doa serta berbagai dukungan para pihak yang terlibat, terutama dosen pembimbing, pimpinan fakultas dan juga Rektor Unja. Besar harapan kami Unja terus mendukung penuh kegiatan mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat menyalurkan potensi yang melekat pada dirinya dan membuat Unja lebih berkilau di tingkat nasional," kata Meidiana.
Keikutsertaan dan keberhasilan tim debat mahasiswa bidik misi Unja merupakan salah satu sukses perguruan tinggi yang dipimpin Rektor Prof H Johni Najwan itu yang mencanangkan tahun 2018 sebagai tahun prestasi, kompetisi, promosi dan tahun kebersamaan.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018