Jambi, Antaranews Jambi -  Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Jambi  menggelar pelatihan fungsional penyuluh bagi CPNS dari Tenaga Harian Lepas (THL) TB Terampil Angkatan V di Sigara Gara, Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara, 4-24 April 2018.

"Pelaksanaan pelatihan dilakukan secara klasikal dan dipadukan dengan 'on the job training'," kata Kepala BPP Jambi Muhammad Syarif didampingi wisdyaiswara BPP Nugroho setyowibowo  di Jambi, Sabtu.

Peserta latihan dasar itu adalah mereka dari tenaga harian lepas penyuluh yang diangkat dari formasi CPNS 2017. Mereka pada dasarnya adalah sudah menjadi penyuluh sehingga tinggal menambahkan materi motivasi.

Baca juga: BPP Jambi fasilitasi pelatihan budidaya padi ladang (video)
Baca juga: BPP Jambi hadirkan motivator international bekali penyuluh

Kegiatan yang digelar di Gedung Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian di Tapanuli Utara itu diikuti oleh 30 peserta atau satu angkatan yang terdiri dari 15 pria dan 15 wanit.

Peserta pelatihan berasal dari wilayah Sumatera Utara yang merupakan wilayah kerja BPP Jambi yakni 20 orang dari Kabupaten Tapanuli Utara, lima orang dari Kabupaten Humbang Hasundutan.

Pemateri selain fasilitator atau pelatih dari widyaiswara BPP Jambi, juga hadir Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara  Tony Liston Simangunsong beserta tim dari Bidang Penyuluh dinas pertanian itu.

Dari sisi praktik sebagai penyuluh mereka sudah paham namun perlu ada hal yang baru dan bisa membangkitkan motivasi mereka untuk berinovasi dan mencari terobosan dalam tugasnya di lapangan," kata Muhammad Syarip.

Baca juga: BPP Jambi ketuk minat petani muda
Baca juga: BPP Jambi kembali gulirkan pelatihan

Ia menyebutkan, pelatihan dasar itu merupakan syarat dasar untuk menjalankan tugas sebagai karyawan fungsional sebagai penyuluh pertanian. Sertifikat latihan dasar itu merupakan sertifikasi yang bersangkutan sebagai penyuluh. Para pesertanya adalah para CPNS penyuluh pertanian tahun 2017 yang telah mengikuti prajabatan.

Sementara itu widyaiswara BPP Jambi Nugroho Setyowibowo  menyebutkan melalui sistem pelatihan secara klasikal peserta mendapat teori dan praktik di kelas, selanjutnya  melalui on the job training  menerapkan dalam dunia kerja nyata.

"Setelah OJT kembali ke kelas lagi untuk di presentasikan dan dibahas dalam diskusi sesama peserta dan fasilitator mengenai permasalahan penerapan dalam dunia kerja dan solusi pemecahannya," kata pria yang akrab disapa Bowo itu menerangkan.

Pada pelatihan itu, para peserta mendapat pendalaman tugas dan fungsinya sebagai penyuluh serta mendapat kiat-kiat lainnya dalam menjalankan fungsinya sebagai ujung tombak peningkatan kapasitas SDM pertanian di daerah itu.
 



 

Pewarta: Antara

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018