Jambi(Antaranews Jambi) - Wakil Bupati Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi H Hillalatil Badri mengimbau kepada warga daerah itu untuk tidak takut dengan Operasi Zebra tahun 2018 yang dilaksanakan pihak kepolisian setempat.
"Kepada masyarakat tidak perlu takut dengan Operasi Zebra tahun 2018, gunakanlah kendaraan itu dengan surat-surat, kemudian menggunakan helm supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan bila terjadi kecelakaan," kata Hillalatih Badri.
Ia mengatakan, dengan adanya Operasi Zebra tentu banyak manfaatnya, terutama sesuai dengan situasi saat ini yang rawan curanmor, narkoba, inikan tentu bisa terlihat garak-gerik orang yang akan melakukan tindak kriminal juga akan terdekteksi.
"Terutama dalam konteks curanmor tadi, inilah salah satu harapan kita bagaimana kedepan tindak kriminal didaerah kita semakin berkurang," kata Wabup.
Sementara itu, Wakapolres Sarolangun Kompol Atrizal yang memimpin apel gelar pasukan operasi zebra tahun 2018 di halaman mapolres setempat mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan berlangsung selama dua minggu kedepan.
Ia mengatakan, terhadap kegiatan tersebut pihaknya mengungkap ribuan pelanggaran lalulintas terjadi didaerah itu setiap tahunnya, serta ada juga yang kecelakaan sampai meninggal.
"Perbandingan angka kecelakaan maupun pelanggaran lalu lintas pada Operasi Zebra pada tahun 2017 yaitu ada satu kecelakaan yang berakibat meninggal dunia, sedangkan pelanggaran ada sebanyak 1.021 tilang," kata Wakapolres Sarolangun.
Ia menyebut, untuk tahun 2018 ini pihaknya mengupayakan tidak ada kecelakaan, dan mohon juga bantuan kepada semua pihak, untuk pelanggaran ada target 1.200 tilang pada tahun ini.
"Tujuan daripada operasi zebra itu untuk mentertibkan terciptanya konsep secara lantas khususnya di sarolangun, dan juga untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas," ujarnya.
Ia menjelaskan, sasaran yang pertama adalah pengemudi kendaraan, baik itu dari segi kelengkapan surat-surat, SIM, STNK dan juga ada kelengkapan pribadi pengendara.
Misalnya pengendara roda dua wajib menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI), baik itu pengemudi maupun penumpang dan juga pengemudi anak-anak dibawah umur, serta yang melawan arus.
"Untuk pengendara roda empat, sabuk keselamatan ataupun sefatybelt wajib kita gunakan selama proses itu berjalan," katanya.
"Kegiatan ini juga ada kerjasama dengan pihak TNI. Pokoknya semua jenis kendaraan yang melintas kita adakan pemeriksaan," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Kepada masyarakat tidak perlu takut dengan Operasi Zebra tahun 2018, gunakanlah kendaraan itu dengan surat-surat, kemudian menggunakan helm supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan bila terjadi kecelakaan," kata Hillalatih Badri.
Ia mengatakan, dengan adanya Operasi Zebra tentu banyak manfaatnya, terutama sesuai dengan situasi saat ini yang rawan curanmor, narkoba, inikan tentu bisa terlihat garak-gerik orang yang akan melakukan tindak kriminal juga akan terdekteksi.
"Terutama dalam konteks curanmor tadi, inilah salah satu harapan kita bagaimana kedepan tindak kriminal didaerah kita semakin berkurang," kata Wabup.
Sementara itu, Wakapolres Sarolangun Kompol Atrizal yang memimpin apel gelar pasukan operasi zebra tahun 2018 di halaman mapolres setempat mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan berlangsung selama dua minggu kedepan.
Ia mengatakan, terhadap kegiatan tersebut pihaknya mengungkap ribuan pelanggaran lalulintas terjadi didaerah itu setiap tahunnya, serta ada juga yang kecelakaan sampai meninggal.
"Perbandingan angka kecelakaan maupun pelanggaran lalu lintas pada Operasi Zebra pada tahun 2017 yaitu ada satu kecelakaan yang berakibat meninggal dunia, sedangkan pelanggaran ada sebanyak 1.021 tilang," kata Wakapolres Sarolangun.
Ia menyebut, untuk tahun 2018 ini pihaknya mengupayakan tidak ada kecelakaan, dan mohon juga bantuan kepada semua pihak, untuk pelanggaran ada target 1.200 tilang pada tahun ini.
"Tujuan daripada operasi zebra itu untuk mentertibkan terciptanya konsep secara lantas khususnya di sarolangun, dan juga untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas," ujarnya.
Ia menjelaskan, sasaran yang pertama adalah pengemudi kendaraan, baik itu dari segi kelengkapan surat-surat, SIM, STNK dan juga ada kelengkapan pribadi pengendara.
Misalnya pengendara roda dua wajib menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI), baik itu pengemudi maupun penumpang dan juga pengemudi anak-anak dibawah umur, serta yang melawan arus.
"Untuk pengendara roda empat, sabuk keselamatan ataupun sefatybelt wajib kita gunakan selama proses itu berjalan," katanya.
"Kegiatan ini juga ada kerjasama dengan pihak TNI. Pokoknya semua jenis kendaraan yang melintas kita adakan pemeriksaan," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018