Wali Kota Jambi memberikan imbauan kepada sekolah di kota setempat untuk melaksanakan shalat istisqa meminta turunnya hujan agar kabut asap yang terjadi di kota itu dapat berakhir.

"Kepada seluruh sekolah diharapkan dapat melaksanakan shalat istisqa, minimal satu sekolah dapat melaksanakan satu kali shalat istisqa," kata Wali Kota Jambi Dr. dr. Syarif Fasha di Jambi, Selasa.

Terkait pelaksanaan shalat istisqa tersebut, Syarif Fasha memberikan kebebasan kepada kepala sekolah SD dan SMP di kota itu untuk melaksanakan shalat istisqa secara serentak atau secara bergiliran. Diharapkan, dengan pelaksanaan shalat istisqa tersebut hujan dapat turun di daerah itu, sehingga kebakaran hutan dan lahan di daerah itu yang menyebabkan terjadinya kabut asap dapat berakhir.

Kepala Sekolah SD N 131 Kota Jambi Basyri mengatakan, pihaknya baru akan melaksanakan shalat istisqa setelah siswa masuk pascalibur akibat dampak dari kabut asap. Sementara beberapa sekolah lainnya ada yang telah melaksanakan shalat istisqa tersebut, seperti SD N 47 Kota Jambi, dan SD IT An Nahl Kota Jambi.

"Kalau di SD 131 pelaksanaan shalat istisqonya menunggu siswa masuk sekolah, karena majelis guru kita tidak begitu banyak, direncanakan akan dilaksanakan pada hari Kamis mendatang,"

Sementara itu, pada Senin (23/9) sore dan pagi ini sejumlah wilayah di daerah itu telah diguyur hujan dengan intensitas curah hujan yang berbeda-beda di setiap wilayah. Meski hujan telah mengguyur sebagian wilayah daerah itu, namun kabut asap masih terjadi. Akan tetapi kabut asap yang terjadi sudah tidak sepekat pada sepekan terakhir. Dimana, dalam sepekan terakhir kabut asap yang begitu pekat menyebabkan kualitas udara di kota itu berada dalam kategori berbahaya.

Walaupun kabut kepekatan kabut asap yang terjadi sudah berkurang, namun Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di kota itu masih dalam kategori sangat tidak sehat. Berdasarkan rilis ISPU yang disampaikan pemerintah kota itu, pada Selasa pagi tepatnya pukul 10.00 WIB ISPU kota itu pada parameter partikulat PM 2.5 nilai konsentrasinya 166, masih berada di atas baku mutu. Artinya kualitas udara di kota itu masih dalam kategori sangat tidak sehat.

Selain itu, sekolah dari TK/PUAD, SD dan SMP di kota itu diimbau untuk menyediakan ruang recovery atau pemulihan bagi siswa jika sewaktu-waktu terdapat siswa yang alami sesak nafas akibat kabut asap yang terjadi. Saat ini siswa TK/PAUD, SD dan SMP di kota itu masih diliburkan akibat dampak kabut asap yang terjadi. Sudah hampir sepekan pelajar di kota itu diliburkan akibat dampak dari kabut asap tersebut.

 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019