Bank sampah induk "Baiman" di Banjarmasin, Kalimantan Selatan membuat jangkauan layanan yang lebih luas, yakni menyediakan layanan jemput bagi masyarakat yang ingin menyedekahkan sampah yang ada nilai ekonomisnya.
"Bank sampah kita mengembangkan adanya layanan jemput, di mana ini akan digerakkan pada 2020," ujar Direktur Bank Sampah Induk "Baiman" Banjarmasin Fathurrahman di Banjarmasin, Sabtu.
Layanan ini sifatnya bagi masyarakat yang ingin mensedekahkan sampahnya, seperti rongsokan elektronik, bangku atau meja dan lain sebagainya karena tidak bisa mendaur ulang atau ketiadaan bank sampah di wilayahnya.
"Hubungi saja bank sampah kita, pasti kita jemput, bahkan kita bisa gunakan pick up," tuturnya.
Ini sebenarnya, ungkap inisiator bank sampah di ibukota provinsi Kalsel ini, sudah pihaknya uji coba di wilayah komplek perumahan elit, di mana cukup banyak yang menyumbangkan sampahnya, yang bisa bernilai ekonomis kalau di daur ulang.
"Karena kan dari pada jadi rongsokan yang tidak jelas lagi bisa dimanfaatkannya, daripada dibuang begitu saja, lebih baik disedekahkan ke bank sampah," tutur Fathurrahman yang dulunya Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel ini.
Karena menurut dia, barang-barang rongsokan yang disumbangkan atau disedekahkan ke bank sampah itu, misalnya bangku dan meja, akan bisa dibuat kembali dengan baik oleh tim kreatif bank sampah induk.
"Nantinya bisa kita sumbangkan lagi ke panti asuhan atau tempat yang memerlukan lainnya, untuk panti sosial," paparnya.
Sejauh ini, kata dia, bank sampah induk "Baiman" juga sudah mendapat hibah barang-barang rongsokan dari aset pemerintah kota, seperti komputer dan AC bekas.
"Daripada dimusnahkan dengan cara dibakar, lebih baik ke bank sampah dihibahkan, ini terobosan yang baik, tentunya membantu bank sampah akan tetap eksis," ujarnya.
Saat ini, kata Fathurrahman, jumlah bank sampah di Kota Banjarmasin ini sebanyak 275 buah, bahkan akan terus bertambah.
"Ini saja ada sebanyak 10 titik mengusulkan untuk pembangunan bank sampa lagi, artinya masyarakat mulai peduli akan kebersihan lingkungan," paparnya.
Diucapkan Fathurrahman, bank sampah Banjarmasin sudah dapat membantu mengatasi masalah sampah hingga 200 ton lebih perbulannya, meskipun tidak seberapa, dengan jumlah produksi sampah di kota ini yang mencapai 600 ton perhari, namun tentunya langkah ini tetap berarti.
"Pemilahan sampah dari titik produksinya, yakni, terbesar itu dari rumah tangga, tentunya bank sampah sangat dekat dengan lingkungan masyarakat," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
"Bank sampah kita mengembangkan adanya layanan jemput, di mana ini akan digerakkan pada 2020," ujar Direktur Bank Sampah Induk "Baiman" Banjarmasin Fathurrahman di Banjarmasin, Sabtu.
Layanan ini sifatnya bagi masyarakat yang ingin mensedekahkan sampahnya, seperti rongsokan elektronik, bangku atau meja dan lain sebagainya karena tidak bisa mendaur ulang atau ketiadaan bank sampah di wilayahnya.
"Hubungi saja bank sampah kita, pasti kita jemput, bahkan kita bisa gunakan pick up," tuturnya.
Ini sebenarnya, ungkap inisiator bank sampah di ibukota provinsi Kalsel ini, sudah pihaknya uji coba di wilayah komplek perumahan elit, di mana cukup banyak yang menyumbangkan sampahnya, yang bisa bernilai ekonomis kalau di daur ulang.
"Karena kan dari pada jadi rongsokan yang tidak jelas lagi bisa dimanfaatkannya, daripada dibuang begitu saja, lebih baik disedekahkan ke bank sampah," tutur Fathurrahman yang dulunya Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel ini.
Karena menurut dia, barang-barang rongsokan yang disumbangkan atau disedekahkan ke bank sampah itu, misalnya bangku dan meja, akan bisa dibuat kembali dengan baik oleh tim kreatif bank sampah induk.
"Nantinya bisa kita sumbangkan lagi ke panti asuhan atau tempat yang memerlukan lainnya, untuk panti sosial," paparnya.
Sejauh ini, kata dia, bank sampah induk "Baiman" juga sudah mendapat hibah barang-barang rongsokan dari aset pemerintah kota, seperti komputer dan AC bekas.
"Daripada dimusnahkan dengan cara dibakar, lebih baik ke bank sampah dihibahkan, ini terobosan yang baik, tentunya membantu bank sampah akan tetap eksis," ujarnya.
Saat ini, kata Fathurrahman, jumlah bank sampah di Kota Banjarmasin ini sebanyak 275 buah, bahkan akan terus bertambah.
"Ini saja ada sebanyak 10 titik mengusulkan untuk pembangunan bank sampa lagi, artinya masyarakat mulai peduli akan kebersihan lingkungan," paparnya.
Diucapkan Fathurrahman, bank sampah Banjarmasin sudah dapat membantu mengatasi masalah sampah hingga 200 ton lebih perbulannya, meskipun tidak seberapa, dengan jumlah produksi sampah di kota ini yang mencapai 600 ton perhari, namun tentunya langkah ini tetap berarti.
"Pemilahan sampah dari titik produksinya, yakni, terbesar itu dari rumah tangga, tentunya bank sampah sangat dekat dengan lingkungan masyarakat," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019