Museum perjuangan memiliki peran strategis dalam pewarisan semangat kemerdekaan 1945 kepada generasi muda.
Pengelola museum pahlawan nasional pejuang Sumatera Selatan dr A.K Gani di Palembang, akan menggelar 'open house' pada peringatan hari kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, Senin.
"Bagi masyarakat yang ingin mengunjungi museum, kami tetap buka dan memberikan pelayanan istimewa," kata Kepala Museum dr A.K Gani, Priyanti Gani di Palembang, Minggu.
Pengunjung museum bekas rumah pribadi A.K Gani dan istri Masturah yang dibangun di kawasan simpang BLK Kenten Sako Palembang pada tahun 1956
dapat melihat koleksi benda di masa perjuangan kemerdekaan di Sumsel dan koleksi pakaian, alat kedokteran, alat perang, buku, foto, lukisan, mobil, dan alat komunikasi.
Selain itu juga dapat melihat dokumen aktivitas Mayjen TNI (Purn) dr A.K Gani selama memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Palembang, termasuk dokumen pembagian wilayah provinsi-provinsi di Sumatera dan pembangunan Jalan Lintas Barat Sumatera yang diinisiasi orang tuanya pascakemerdekaan, ujar Yanti.
Dia menjelaskan, orang tuanya Mayjen dr A.K Gani mendapat gelar pahlawan nasional pada 2007 semasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyo, dikenal luas sebagai seorang dokter, namun keahliannya di bidang politik, militer, seni, pemerintahan dan ekonomi diakui dalam sejarah Indonesia serta memiliki andil besar karena menjaga Ir Soekarno selama dua bulan di Palembang sebelum sang proklamator diasingkan ke Bengkulu.
A.K Gani menjadi orang pertama yang mengibarkan bendera merah putih dan membacakan teks proklamasi di Kota Palembang,
Jabatan tertingginya yakni menjadi Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Kemakmuran pada Kabinet Amir Sjarifudin I tahun 1946 - 1948.
Saat ini namanya populer sabagai nama ruas jalan di berbagai daerah dan diabadikan menjadi nama rumah sakit militer Kesdam II Sriwijaya di kawasan Benteng Kuto Besak Palembang, karena orang tuanya sebagai Pangdam II Sriwijaya pertama sekaligus Gubernur Sumsel pada tahun 1949, kata Priyanti.
Adnan Kapau (AK) Gani lahir di Pelambayan, Sumatera Barat pada 16 September 1905 dan wafat di Palembang pada 23 Desember 1968, jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang Palembang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
Pengelola museum pahlawan nasional pejuang Sumatera Selatan dr A.K Gani di Palembang, akan menggelar 'open house' pada peringatan hari kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, Senin.
"Bagi masyarakat yang ingin mengunjungi museum, kami tetap buka dan memberikan pelayanan istimewa," kata Kepala Museum dr A.K Gani, Priyanti Gani di Palembang, Minggu.
Pengunjung museum bekas rumah pribadi A.K Gani dan istri Masturah yang dibangun di kawasan simpang BLK Kenten Sako Palembang pada tahun 1956
dapat melihat koleksi benda di masa perjuangan kemerdekaan di Sumsel dan koleksi pakaian, alat kedokteran, alat perang, buku, foto, lukisan, mobil, dan alat komunikasi.
Selain itu juga dapat melihat dokumen aktivitas Mayjen TNI (Purn) dr A.K Gani selama memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Palembang, termasuk dokumen pembagian wilayah provinsi-provinsi di Sumatera dan pembangunan Jalan Lintas Barat Sumatera yang diinisiasi orang tuanya pascakemerdekaan, ujar Yanti.
Dia menjelaskan, orang tuanya Mayjen dr A.K Gani mendapat gelar pahlawan nasional pada 2007 semasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyo, dikenal luas sebagai seorang dokter, namun keahliannya di bidang politik, militer, seni, pemerintahan dan ekonomi diakui dalam sejarah Indonesia serta memiliki andil besar karena menjaga Ir Soekarno selama dua bulan di Palembang sebelum sang proklamator diasingkan ke Bengkulu.
A.K Gani menjadi orang pertama yang mengibarkan bendera merah putih dan membacakan teks proklamasi di Kota Palembang,
Jabatan tertingginya yakni menjadi Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Kemakmuran pada Kabinet Amir Sjarifudin I tahun 1946 - 1948.
Saat ini namanya populer sabagai nama ruas jalan di berbagai daerah dan diabadikan menjadi nama rumah sakit militer Kesdam II Sriwijaya di kawasan Benteng Kuto Besak Palembang, karena orang tuanya sebagai Pangdam II Sriwijaya pertama sekaligus Gubernur Sumsel pada tahun 1949, kata Priyanti.
Adnan Kapau (AK) Gani lahir di Pelambayan, Sumatera Barat pada 16 September 1905 dan wafat di Palembang pada 23 Desember 1968, jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang Palembang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020