Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong agar ekspor pertanian dapat ditingkatkan lewat produk pertanian yang dihasilkan dari para UMKM, sebagai salah satu strategi dalam pemulihan ekonomi nasional.
Mentan Syahrul meminta agar produk UMKM dapat diekspor ke mancanegara. Kementan pun menyatakan telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk penguatan ekspor khusus produk pertanian.
"Saya sudah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri supaya produk UMKM yang non-beras yang layak akan kita dorong ekspor," kata Mentan dalam acara ekspos pangan lokal UMKM di halaman Gedung PIA Kementan, Jakarta, Rabu.
Ia juga selalu menekankan bahwa sektor pertanian menjadi solusi pasti dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Hal itu karena kebutuhan pangan dunia menuntut produksi pertanian terus berjalan.
Dalam kesempatan itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut hadir melalui konferensi virtual. Ia pun mendukung gerakan diversifikasi pangan secara menyeluruh. Dukungan itu salah satunya dengan menggerakkan petani di Jawa Timur untuk menanam pangan lokal yang memiliki nilai jual.
Menurut Khofifah, Indonesia sudah saatnya mengubah pandangan masyarakat terhadap pangan lokal yang dinilai tidak menguntungkan.
"Sekitar 97 persen masyarakat Jawa timur makanan pokoknya masih nasi, kalau makan selain nasi, masyarakat dinilai belum sejahtera. Perspektif seperti ini yang harus diubah seolah-olah kalau belum makan nasi, standar kesejahteraan kita belum tercapai," kata Khofifah.
Oleh karena itu, ia berharap Kementerian Pertanian dapat meningkatkan kerja sama dengan Kementerian Sosial untuk melakukan sosialisasi terhadap pangan lokal.
"Kami ingin ada kerja sama dengan Kementerian sosial untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat sehingga nanti diversifikasi pangan ini cakupannya bisa lebih luas lagi," kata Mantan Menteri Sosial itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
Mentan Syahrul meminta agar produk UMKM dapat diekspor ke mancanegara. Kementan pun menyatakan telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk penguatan ekspor khusus produk pertanian.
"Saya sudah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri supaya produk UMKM yang non-beras yang layak akan kita dorong ekspor," kata Mentan dalam acara ekspos pangan lokal UMKM di halaman Gedung PIA Kementan, Jakarta, Rabu.
Ia juga selalu menekankan bahwa sektor pertanian menjadi solusi pasti dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Hal itu karena kebutuhan pangan dunia menuntut produksi pertanian terus berjalan.
Dalam kesempatan itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut hadir melalui konferensi virtual. Ia pun mendukung gerakan diversifikasi pangan secara menyeluruh. Dukungan itu salah satunya dengan menggerakkan petani di Jawa Timur untuk menanam pangan lokal yang memiliki nilai jual.
Menurut Khofifah, Indonesia sudah saatnya mengubah pandangan masyarakat terhadap pangan lokal yang dinilai tidak menguntungkan.
"Sekitar 97 persen masyarakat Jawa timur makanan pokoknya masih nasi, kalau makan selain nasi, masyarakat dinilai belum sejahtera. Perspektif seperti ini yang harus diubah seolah-olah kalau belum makan nasi, standar kesejahteraan kita belum tercapai," kata Khofifah.
Oleh karena itu, ia berharap Kementerian Pertanian dapat meningkatkan kerja sama dengan Kementerian Sosial untuk melakukan sosialisasi terhadap pangan lokal.
"Kami ingin ada kerja sama dengan Kementerian sosial untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat sehingga nanti diversifikasi pangan ini cakupannya bisa lebih luas lagi," kata Mantan Menteri Sosial itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020