Jambi (ANTARA) - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditi pertanian berupa pinang biji asal Provinsi Jambi sebanyak 16 kontainer atau 288 ton senilai Rp8,95 miliar tujuan Karachi, Pakistan.
Pelepasan ekspor pinang biji Jambi tersebut ditandai dengan memecahkan kendi oleh Meneri Pertanian didampingi Gubernur Jambi Al Haris, di gudang CV Indokara yang berlokasi di Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Sabtu.
Ekspor pinang biji tersebut senilai Rp 8,95 miliar dilakukan CV Indokara setelah empat tahun sempat terhenti dan kini baru dibuka kembali oleh negara tujuan ekspor,. Pakistan.
Nantinya di pPakistan pinang tersebut akan dikelola menjadi berbagai produk hasil olahan pinang dan minyak wangi.
"Jujur ini kejutan bagi saya, dimana Provinsi Jambi punya kelebihan dengan hasil komoditi pertanian khususnya pinang ," kata Syahrul Yasin Limpo saat melepas ekspor pinang biji tersebut.
Dia juga mengatakan, harga pinang yang mahal bisa mendongkrak perekonomian Provinsi Jambi dan pinang bisa tumbuh dimana saja terutama di Jambi
Maka ke depannya pemerintah pusat terutama pihak Kementerian Pertanian akan mendorong dalam pengelolaan pinang di Jambi secara bertahap.
"Nanti akan saya laporkan ke Presiden langsung, mungkin dalam dua hari ke depan akan mendapat respon," tambahnya.
Ekspor pinang ini bisa menembus ke beberapa negara, dan ini perlu dikelola dengan baik.
Melihat pengelolaan pinang di Jambi, Yasin Limpo juga memperhatikan masih tradisionalnya alat yang digunakan dengan sederhana.
"Saya rasa ini juga menjadi perhatian Presiden, semoga mendapat respon dengan cepat juga," katanya.
Dengan pengelolaan yang baik, maka akan menghasilkan buah pinang yang baik. Buah tidak mudah berjamur dan lain sebagainya.
"Yang terpenting perlakuan kita ke pinang agar tidak berjamur, sehingga tujuan negara ekspor kita tidak menolak dan mau menerimanya," kata Yasin Limpo.
Menteri Pertanian juga menyebutkan, ini merupakan pertama kali bisa melihat pengelolaan pinang dengan sederhana dan menghasilkan ekspor yang tinggi seperti yang dilakukan pengusaha Jambi Hasanudin yang mengekspor ke Pakistan.
Sementara itu, Direktur CV Indokara, Hasanudin sebagai pengusaha dan pengekspor pinang biji asal Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi itu mengatakan, mohon dukungan yang lebih kongrit dari pemerintah agar ekspor pinang bisa terus terlaksana.
"Saya terimakasih kepada pemerintah daerah dan pusat khususnya Menteri Pertanian yang sudah bersedia menyaksikan dan melepas ekspos pinang biji Jambi ke Pakistan, dan saya herharap akan terus didukung pemerintah," katanya.
Hasanudin eksportir pinang Jambi itu, sudah 10 tahun mengekspor pinang ke berbagai negara dan untuk tujuan Pakistan sejak kini kembali dibuka setelah empat tahun lalu sempat terhenti karena regulasi di negara tujuan ditutup dan kini kembali lagi dibuka untuk Indonesia.
Pinang salah satu komoditi pertanian di Provinsi Jambi diharapkan bisa terus dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya sehingga tidak hanya negara tujuan Pakistan yang mau menerima ekspor pinang biji asal Jambi namun negara lainnya yang membutuhkan diharapkan bisa menerimanya.
"Walaupun dengan teknik yang sederhana dimiliki perusahaannya namun demikian dirinya akan terus meningkatkan kualitas pinang yang akan diekspor ke luar negeri, sehingga pinang Jambi bisa diterima di negara mana pun sebagai tujuan ekspor nantinya," kata Hasanudin.