Jambi (ANTARA) - Ekspor komoditas pertanian Provinsi Jambi senilai Rp141,82 miliar ke delapan negara dilepas secara virtual oleh Presiden Joko Widodo dalam program "Merdeka Ekspor" secara serentak bersama pengiriman di 16 pintu pelabuhan dan bandara lainnya di Indonesia, Sabtu.
Kegiatan yang digelar di Pelabuhan Talang Duku di Kabupaten Muarojambi itu dihadiri oleh Gubernur Jambi Al Haris, Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto dan Kepala Balai Karantina Pertanian Jambi, Turhadi Noerachman.
Puncak acara ini ditandai dengan pelepasan ekspor dari 17 pelabuhan dan bandara di Indonesia, yang mana Pelabuhan Talang Duku di Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi ditunjuk sebagai salah satu dari 17 pintu ekspor itu..
"Trend pertumbuhan ekspor pertanian Jambi semakin meningkat dan data Iqfast Karantina Pertanian Jambi sejak Januari - Juli 2021 menunjukkan nilai ekspor komoditas pertanian mencapai Rp3,48 triliun atau meningkat 55,73 persen dibandingkan periode yang sama dalam 2020 sebesar Rp2,24 triliun," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Jambi, Turhadi Noerachman.
Data di atas, masih sangat kecil dibandingkan potensi komoditas ekspor yang dimiliki Jambi. Beberapa komoditas unggulan diantaranya turunan sawit (bungkil sawit, palm kernel expeller), kayu manis, kopi saat ini masih diekspor melalui provinsi lain di Indonesia.
Kemudian sarang burung walet, madu dan beberapa komoditas hortikultura seperti nenas asal Jambi masih memerlukan penanganan lebih lanjut untuk dapat diekspor. Keterbatasan sarana dan infrastuktur yang mendukung ekosistem ekspor menjadi tantangan dalam pengembangan ekspor komoditi tersebut.
Badan Karantina Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Jambi juga terus berupaya dan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentigan di Provinsi Jambi dalam wadah Tim Koordinasi dan Percepatan Ekspor Pengolahan Sumber Daya Alam di Provinsi Jambi yang telah ditetapkan oleh Gubernur Jambi.
Gubernur H Al Haris berkesempatan menyaksikan pelepasan komoditas pertanian Jambi ke delapan negara senilai Rp141,8 miliar. Adapun tujuan ekspor antara lain Jepang, India, Pakistan, Cina, Taiwan, Thailand, Bangladesh dan Malaysia.
Selain itu, Gubernur Jambi juga meninjau lokasi Pelabuhan Talang Duku di aliran Sungai Batanghari dan melihat pameran komoditas pertanian dan peternakan yang diekspor dari Provinsi Jambi.
Kegiatan mendukung program 'Merdeka Ekspor" itu dilaksanakan berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia atas capaian kinerja peningkatan ekspor yang mampu tumbuh positif di tengah pandemi.
Komoditas pertanian yang dilepas untuk diekspor itu sebanyak 72.344,95 ton terdiri dari cangkang sawit, karet lempengan, kelapa bulat, kopra, pinang biji dan sapu lidi.
Selain itu terdapat kayu olahan yang akan diekspor meliputi kayu karet dan kayu kempas sejumlah 368,83 M3. Nilai total komoditas ini mencapai Rp141,82 miliar.
"Semoga dengan adanya pelepasan ekspor ini menambah semangat kita bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jambi," kata Gubernur Jambi, Al Haris.
Trend pertumbuhan ekspor pertanian semakin meningkat. Data IQFAST Karantina Pertanian Jambi, pada periode Januari-Juli 2021 menunjukkan nilai ekspor komoditas pertanian mencapai Rp3,5 triliun.
BPS Jambi mencatat semester I 2021 ekspor komoditas Jambi naik 62 persen dibandingkan periode yang sama dalam 2020.
Peningkatan ekspor Jambi dicapai berkat sinergitas antar pemangku kepentingan di Jambi, dan optimistis ekspor Jambi semakin meningkat di tahun mendatang, kata Kepala Balai Karantina Pertanian Jambi menambahkan.