Komunitas sadar wisata dan pelaku usaha di ekowisata Sukorejo Desa Mekarjaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) berharap kehadiran para pelaku dan ahli pariwisata meningkatkan jejaring pasar bagi obyek wisata berbasis lingkungan itu.

"Kehadiran para pelaku pariwisata dalam dua hari ini sangat positif bagi kami, dan berharap mereka benar-benar bisa lebih membuka jejaring pasar bagi kami di Ekowisata Sukorejo," kata penggiat pariwisata Ekowisata Sukorejo, Hari Hadi di Kualatungkal Tanjabbar, Minggu.

Kegiatan kunjungan para ahli pariwisata tersebut difasilitasi oleh program Tanggung Jawab Sosial PetroChina International Jabung Ltd bersama Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanjabbar.

Bila pada hari pertama, Sabtu (28/11) ahli yang hadir dari PHRI, APPTI, Generasi Pesona Indonesia (Genpi), Asosiasi Travel Agen Indonesia. Pada Minggu (29/11) hadir melakukan peninjauan dan pendampingan dari Asosiasi Industri Travel Indonesia Jambi, Disbudpar Provinsi Jambi, Forum Assesor Pariwisata Provinsi Jambi dan sejumlah general manager hotel di Provinsi Jambi.

Mereka berkesempatan untuk mengunjungi delapan spot wisata ekowisata Sukorejo dengan berbasis kopi liberika serta potensi kreatif dari kawula muda dan kelompok sadar wisata di Desa Mekarjaya itu.

"Mereka banyak memberikan masukan bagi kami para penggiat wisata di Sukorejo ini. Kami berharap ke depan ada even-even yang memungkinkan kami di sini menjadi destinasi kunjungan bagi para pelaku perjalanan," kata Hadi Hari, yang menjadi motor pengelola UMKM Mekarjaya  Ekowisata Sukorejo itu.

Delapan spot ekowisata itu adalah gerai UMKM Mekarjaya. Pembibitan kopi liberika Murdiyanto, Pengelolaan pasca panen "Omah Kopi", budidaya dan pengembangan kopi Paresto, pengolahan pascapanen Sri Utomo III, Luwak Kembar Alami Pak Supadi, Galery Syauqi Art serta Rumah Bonsai Tambi Trubus.

Harapan ada jejaring pasar wisata itu juga disampaikan oleh Muhammad Irfani pengelola Galeri Syauqy Art, Pramono pengelola Rumah Bonsai Tambi Trubus dan Jamiluddin pengembang kopi Paresto.

"Kehadiran mereka banyak memberikan masukan, dan diharapkan mereka bisa menyambungkan jejaring pasar ke ekowisata ini," kata Muhammad Irfani.

Mereka mengakui bila kondisi Pandemi menurunkan jumlah kunjungan ke kawasan ekowisata tersebut. Namun mereka tetap memiliki harapan dan optimistis untuk bangkit mengembalikan pengunjung dengan mengembangkan kawasan wisata itu dengan sesuatu yang baru dan berbeda.

Sementara itu pendamping dari Program Tanggung Jawab Sosial PetroChina International Jabung Ltd Ade Jermawinsyah Zebua menyebutkan para ahli wisata itu diminta untuk memberikan masukan setelah melakukan kunjungan ke lokasi itu.

"Dari kunjungan tersebut, diharapkan mereka memberikan kritisi, saran terhadap spot wisata ini, baik dari infrastruktur dan akses maupun Sapta Pesona," kata Ade Jermains Zebua menambahkan.
Singgah di rumah pengolahan kopi dan jahe merah Sri Utomo III di kawasan Ekowisata Sukorejo Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (ANTARA/Syarif Abdullah)






 

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020