Aset perbankan di Provinsi Jambi pada Triwulan IV 2020 tercatat tumbuh 4,44 persen (yoy)atau Rp 51,44 triliun dan mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia Provinsi Jambi tercatat, pertumbuhan terjadi pada triwulan empat 2020 dibandingkan triwulan III 2020 lalu yang tumbuh 3,28 persen (yoy). Total aset pada triwulan IV 2020 tercatat sebesar Rp 50,98 triliun.
Kepala BI Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution, menyebutkan peningkatan pertumbuhan aset perbankan disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan aset di kelompok bank pemerintah . Aset bank pemerintah tumbuh 7,77 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,27 persen (yoy).
"Pertumbuhan aset perbankan dipengaruhi dengan pertumbuhan aset perbankan konvensional yang mampu tumbuh 3,38 persen (yoy) pada triwulan laporan setelah di triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 0,87 persen (yoy), " sebutnya.
Berdasarkan pangsa asetnya, kelompok bank dengan aset terbesar adalah bank pemerintah. Kelompok bank dengan aset terbesar adalah bank pemerintah sebesar Rp 36,57 triliun, diikuti bank swasta Rp 10,58 triliun. Sementara pangsa aset bank menurut kegiatan masih didominasi oleh bank konvensional dengan aset sebesar Rp 47,5 triliun, dan bank syariah dengan aset Rp 3,83 triliun.
Perhimpunan dana pihak ketiga (DPK) , mayoritas masih didominasi oleh bank pemerintah yang mencapai Rp 26,58 triliun. Selanjutnya bank swasta nasional Rp 8,94 triliun dan bank syariah sebesar Rp 2,67 triliun.
" Pertumbuhan DPK didorong masih rendahnya keinginan masyarakat untuk melakukan konsumsi di tengah pandemi COVID 19 serta preferensi untuk menyiapkan dana dengan motif berjaga-jaga di tengah perlambatan ekonomi serta berkurangnya kesempatan kerja, "terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Berdasarkan laporan Bank Indonesia Provinsi Jambi tercatat, pertumbuhan terjadi pada triwulan empat 2020 dibandingkan triwulan III 2020 lalu yang tumbuh 3,28 persen (yoy). Total aset pada triwulan IV 2020 tercatat sebesar Rp 50,98 triliun.
Kepala BI Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution, menyebutkan peningkatan pertumbuhan aset perbankan disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan aset di kelompok bank pemerintah . Aset bank pemerintah tumbuh 7,77 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,27 persen (yoy).
"Pertumbuhan aset perbankan dipengaruhi dengan pertumbuhan aset perbankan konvensional yang mampu tumbuh 3,38 persen (yoy) pada triwulan laporan setelah di triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 0,87 persen (yoy), " sebutnya.
Berdasarkan pangsa asetnya, kelompok bank dengan aset terbesar adalah bank pemerintah. Kelompok bank dengan aset terbesar adalah bank pemerintah sebesar Rp 36,57 triliun, diikuti bank swasta Rp 10,58 triliun. Sementara pangsa aset bank menurut kegiatan masih didominasi oleh bank konvensional dengan aset sebesar Rp 47,5 triliun, dan bank syariah dengan aset Rp 3,83 triliun.
Perhimpunan dana pihak ketiga (DPK) , mayoritas masih didominasi oleh bank pemerintah yang mencapai Rp 26,58 triliun. Selanjutnya bank swasta nasional Rp 8,94 triliun dan bank syariah sebesar Rp 2,67 triliun.
" Pertumbuhan DPK didorong masih rendahnya keinginan masyarakat untuk melakukan konsumsi di tengah pandemi COVID 19 serta preferensi untuk menyiapkan dana dengan motif berjaga-jaga di tengah perlambatan ekonomi serta berkurangnya kesempatan kerja, "terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021