Debuti Bidang Koordinator Kamtibmas Kemenpolhukam Armed Wijaya mengatakan aplikasi asap digital perlu penyempurnaan untuk dijadikan aplikasi penanganan Karhutla secara nasional.
Hal tersebut disampaikan Armed Wijaya saat membuka Rapat Koordinator penanganan karhutla di Jambi yang hadiri, Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo, Danrem Gapu /042 Brigjen TNI Zulkifli, Sekda Provinsi Jambi Sudirman, Kepala BPBD Bachyuni dan unsur Forkompinda Provinsi Jambi, Kamis.
Armed Wijaya bersama Kapolda Jambi Rachmad Wibowo menyampaikan bahwa Polda Jambi dalam penanganan karhutla lebih mengedepankan pencegahan dan selain itu juga dilakukan penegakan hukum terhadap pelaku karhutla.
Polda Jambi selain terus menggunakan aplikasi asap digital bersama pihak terkait juga menjalankan dan melakukan revitalisasi sekat kanal di lokasi gambut yang merupakan daerah rawan karhutla di Desa Kumpeh, Muaro Jambi.
Diketahui, Polda Jambi juga memiliki aplikasi Asap Digital berupa pemantauan jarak jauh lewat kamera CCTV di lokasi yang dianggap rawan karhutla.
Lewat aplikasi asap digital sangat membantu personel di lapangan dalam menuju titik munculnya api. Sehingga, pencegahan karhutla dapat dilakukan secara maksimal.
"Untuk itu perlu penyempurnaan dari aplikasi asap digital ini sebelum dinaikkan menjadi aplikasi secara nasional dalam penanganan karhutla tahun ini," kata Armed Wijaya.
Sementara itu, Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo mengatakan, pihaknya tetap melaksanakan upaya seperti yang disampaikan Presiden dalam mencegah dan mencari solusi permanen dan sudah melakukan sebuah program di Polda Jambi ini yaitu program pencegahan karhutla,.
"Kalau penanggulangan berarti ada pemadamannya juga, jadi kami lebih konsen kepada pencegahan,” katanya
Faktor utama karhutla di Jambi, kata Kapolda tidak lain disebabkan oleh ulah manusia dan salah satunya dalam pembukaan lahan dengan cara membakar.
“Kami sudah melakukan inovasi dan menempatkan personel sejak Februari lalu dan sampai hari ini mereka akan tetap berada di sana dan seterusnya sampai nanti musim panas dan mereka disana berdampingan bersama-sama dengan masyarakat sekaligus mengedukasi warga,” kata A Rachmad Wibowo.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto menegaskan pihaknya mendukung penuh upaya penanggulangan di provinsi Jambi salah satunya adalah mengalokasikan dana.
“Kita bekerja bersama-sama dalam penanggulangan kebakaran di provinsi Jambi, Insya Allah dapat kita lakukan secara maksimal,” kata Edi Purwanto.
Sementara itu Sekda Provinsi Jambi, Sudirman menjelaskan bahwa penanganan karhutla di provinsi Jambi berjalan dengan cukup baik, diantaranya dilakukan rapat koordinasi antar instansi terkait lainnya.
“Upaya stragegis sebenarnya bagaimana penyelesaian secara permanen sesuai dengan arahan bapak Presiden, dimana ada upaya yang paling strategis dalam penanganan permanen sehingga tidak terjadi lagi di kemudian hari,” kata Sudirman.
Sedangkan Dandrem Brigjen TNI M Zulkifli menegaskan, dukungan penuh Korem 042/Gapu dalam penanganan karhutla.
Kedepan Jambi perlu tindakan rasional dan strategis dalam penanganan karhutla secara permanen di provinsi Jambi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Hal tersebut disampaikan Armed Wijaya saat membuka Rapat Koordinator penanganan karhutla di Jambi yang hadiri, Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo, Danrem Gapu /042 Brigjen TNI Zulkifli, Sekda Provinsi Jambi Sudirman, Kepala BPBD Bachyuni dan unsur Forkompinda Provinsi Jambi, Kamis.
Armed Wijaya bersama Kapolda Jambi Rachmad Wibowo menyampaikan bahwa Polda Jambi dalam penanganan karhutla lebih mengedepankan pencegahan dan selain itu juga dilakukan penegakan hukum terhadap pelaku karhutla.
Polda Jambi selain terus menggunakan aplikasi asap digital bersama pihak terkait juga menjalankan dan melakukan revitalisasi sekat kanal di lokasi gambut yang merupakan daerah rawan karhutla di Desa Kumpeh, Muaro Jambi.
Diketahui, Polda Jambi juga memiliki aplikasi Asap Digital berupa pemantauan jarak jauh lewat kamera CCTV di lokasi yang dianggap rawan karhutla.
Lewat aplikasi asap digital sangat membantu personel di lapangan dalam menuju titik munculnya api. Sehingga, pencegahan karhutla dapat dilakukan secara maksimal.
"Untuk itu perlu penyempurnaan dari aplikasi asap digital ini sebelum dinaikkan menjadi aplikasi secara nasional dalam penanganan karhutla tahun ini," kata Armed Wijaya.
Sementara itu, Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo mengatakan, pihaknya tetap melaksanakan upaya seperti yang disampaikan Presiden dalam mencegah dan mencari solusi permanen dan sudah melakukan sebuah program di Polda Jambi ini yaitu program pencegahan karhutla,.
"Kalau penanggulangan berarti ada pemadamannya juga, jadi kami lebih konsen kepada pencegahan,” katanya
Faktor utama karhutla di Jambi, kata Kapolda tidak lain disebabkan oleh ulah manusia dan salah satunya dalam pembukaan lahan dengan cara membakar.
“Kami sudah melakukan inovasi dan menempatkan personel sejak Februari lalu dan sampai hari ini mereka akan tetap berada di sana dan seterusnya sampai nanti musim panas dan mereka disana berdampingan bersama-sama dengan masyarakat sekaligus mengedukasi warga,” kata A Rachmad Wibowo.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto menegaskan pihaknya mendukung penuh upaya penanggulangan di provinsi Jambi salah satunya adalah mengalokasikan dana.
“Kita bekerja bersama-sama dalam penanggulangan kebakaran di provinsi Jambi, Insya Allah dapat kita lakukan secara maksimal,” kata Edi Purwanto.
Sementara itu Sekda Provinsi Jambi, Sudirman menjelaskan bahwa penanganan karhutla di provinsi Jambi berjalan dengan cukup baik, diantaranya dilakukan rapat koordinasi antar instansi terkait lainnya.
“Upaya stragegis sebenarnya bagaimana penyelesaian secara permanen sesuai dengan arahan bapak Presiden, dimana ada upaya yang paling strategis dalam penanganan permanen sehingga tidak terjadi lagi di kemudian hari,” kata Sudirman.
Sedangkan Dandrem Brigjen TNI M Zulkifli menegaskan, dukungan penuh Korem 042/Gapu dalam penanganan karhutla.
Kedepan Jambi perlu tindakan rasional dan strategis dalam penanganan karhutla secara permanen di provinsi Jambi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021