Penjual keramik di Pasar Sitimang Kota Jambi mengakui sepinya orderan akibat pandemi Covid-19 masih terasa hingga saat ini bahkan hingga memasuki ramadhan tahun ini belum terlihat peningkatan yang signifikan.
Pemilik Toko keramik Isalina , Zadiga kepada Antara di Jambi, Selasa, mengatakan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum pandemi datang, orderan pernak-pernik berbahan keramik mulai berdatangan bahkan sejak hari pertama puasa. Sebaliknya di tahun ini masih terpantau sepi,walaupun tidak seperti ramadhan tahun lalu yang mana penjualan barang pecah belah menurun drastis. Penurunan penjualan barang-barang keramik di pasar kebanggaan Kota Jambi ini diakuinya menurun sampai 80 persen.
"Masih sepi sekarang belum ramai, lihat lah di pasar hari ini bisanya tahun-tahun sebelum corona ini hari pertama puasa sudah ramai,"katanya Selasa (13/4)
Ia meneruskan, ditahun ini saat sudah memasuki bulan ramadhan pihaknya belum banyak menerima pesanan pernak-pernik berbahan keramik khas lebaran dari resellernya.
Padahal biasanya permintaan reseller sudah muncul bahkan dari sebulan sebelum ramadhan sementara sata ini hanya beberapa reseller yang melakukan order dengan jumlah yang tidak besar seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu, dirinya tidak banyak memasukkan barang baru mengingat bahwa permintaan masih sepi. Untuk pembelian dari retail juga sama, namun dirinya memprediksi akan ada peningkatan dibandingkan ramadhan tahun lalu jika melihat aktivitas masyarakat Jambi yang sudah mulai normal.
"Untuk apa kita stok barang banyak tapi pembeli sepi,"ujarnya.
Zadiga menyebutkan, seperti biasa permintaan produk pecah belah di pasar ini selama ramadhan paling banyak adalah toples kue dan beragam hiasan rumah lainnya berbahan keramik. Ia berharap paling tidak nantinya penjualan akan meningkat usai pembagian THR kepada pegawai maupun karyawan swasta. Selain kebutuhan pecah-belah, di saat ramadhan permintaan kaligrafi biasanya juga meningkat.
"Semoga nanti setelah masyarakat dapat THR penjualan kami jadi ramai kembali, jangan seperti tahun lalu," harapnya.
Selain Zadiga, penjualan keramik lainnya juga mengeluhkan hal serupa, Rusdi salah satu pedagang keramik mengatkan memasuki ramadhan tahun ini tidak banyak penjualan produk pecah belah berbahan keramik, namun dirinya berharap penjualan setidaknya tidak anjlok seperti ramadhan tahun lalu.
Sebagai destinasi wisata belanja barang-barang keramik di Kota Jambi, Pasar Sitimang Kota Jambi memang menjadi tempat berbagai barang-barang keramik dengan harga yang bervariasi. Mulai dari puluhan ribu hingga jutaan juga tersedia di pasar Sitimang ini. Bahkan peminatnya sudah sampai ke luar kota.
Sayangnya saat pandemi datang pedagang di pasar keramik ini sepi pembeli," kata Rusdi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Pemilik Toko keramik Isalina , Zadiga kepada Antara di Jambi, Selasa, mengatakan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum pandemi datang, orderan pernak-pernik berbahan keramik mulai berdatangan bahkan sejak hari pertama puasa. Sebaliknya di tahun ini masih terpantau sepi,walaupun tidak seperti ramadhan tahun lalu yang mana penjualan barang pecah belah menurun drastis. Penurunan penjualan barang-barang keramik di pasar kebanggaan Kota Jambi ini diakuinya menurun sampai 80 persen.
"Masih sepi sekarang belum ramai, lihat lah di pasar hari ini bisanya tahun-tahun sebelum corona ini hari pertama puasa sudah ramai,"katanya Selasa (13/4)
Ia meneruskan, ditahun ini saat sudah memasuki bulan ramadhan pihaknya belum banyak menerima pesanan pernak-pernik berbahan keramik khas lebaran dari resellernya.
Padahal biasanya permintaan reseller sudah muncul bahkan dari sebulan sebelum ramadhan sementara sata ini hanya beberapa reseller yang melakukan order dengan jumlah yang tidak besar seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu, dirinya tidak banyak memasukkan barang baru mengingat bahwa permintaan masih sepi. Untuk pembelian dari retail juga sama, namun dirinya memprediksi akan ada peningkatan dibandingkan ramadhan tahun lalu jika melihat aktivitas masyarakat Jambi yang sudah mulai normal.
"Untuk apa kita stok barang banyak tapi pembeli sepi,"ujarnya.
Zadiga menyebutkan, seperti biasa permintaan produk pecah belah di pasar ini selama ramadhan paling banyak adalah toples kue dan beragam hiasan rumah lainnya berbahan keramik. Ia berharap paling tidak nantinya penjualan akan meningkat usai pembagian THR kepada pegawai maupun karyawan swasta. Selain kebutuhan pecah-belah, di saat ramadhan permintaan kaligrafi biasanya juga meningkat.
"Semoga nanti setelah masyarakat dapat THR penjualan kami jadi ramai kembali, jangan seperti tahun lalu," harapnya.
Selain Zadiga, penjualan keramik lainnya juga mengeluhkan hal serupa, Rusdi salah satu pedagang keramik mengatkan memasuki ramadhan tahun ini tidak banyak penjualan produk pecah belah berbahan keramik, namun dirinya berharap penjualan setidaknya tidak anjlok seperti ramadhan tahun lalu.
Sebagai destinasi wisata belanja barang-barang keramik di Kota Jambi, Pasar Sitimang Kota Jambi memang menjadi tempat berbagai barang-barang keramik dengan harga yang bervariasi. Mulai dari puluhan ribu hingga jutaan juga tersedia di pasar Sitimang ini. Bahkan peminatnya sudah sampai ke luar kota.
Sayangnya saat pandemi datang pedagang di pasar keramik ini sepi pembeli," kata Rusdi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021