Jambi (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan penambahan jumlah investor baru di Provinsi Jambi sebanyak 25 ribu SID pada 2025.
Kepala Perwakilan BEI Provinsi Jambi Rena Novita, di Jambi, Senin, mengatakan penambahan 25 ribu terdiri dari saham dan reksadana.
Dalam mencapai target itu, BEI menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Jambi melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Program yang dilakukan meliputi edukasi dan literasi investasi kepada ASN di lingkungan Pemkot Jambi.
Pada 2025, BEI Jambi akan menyasar ASN di semua tingkatkan baik kecamatan dan menyasar guru-guru ASN.
"Untuk seluruh ASN memang belum tersentuh, makanya 2025 ini kami akan menyasar sampai ke ASN yang bertugas di kecamatan, begitu juga guru-guru di sekolah tujuannya agar literasi menyeluruh menyentuh seluruh pegawai," kata Rena.
BEI juga akan mengefektifkan galeri investasi yang ada Jambi, baik yang terdapat di perguruan tinggi, digital dan galeri investasi di luar itu.
Bersama OJK, BEI siap menyinergikan program edukasi investasi bersama TPAKD. Dari seluruh TPAKD di Provinsi Jambi, BEI paling intens berkolaborasi dengan TPAKD Kota Jambi.
Ke depan, BEI Jambi membuka potensi kolaborasi dengan seluruh TPAKD di Provinsi Jambi guna meningkatkan literasi masyarakat.
"Kalau Kota Jambi program utama TPAKD memang pasar modal, sehingga intens kami bekerjasama, kalau daerah lain ada yang program utamanya bukan pasar modal namun kami tetap berkolaborasi untuk edukasi," katanya.
Selain itu, pihaknya juga siap bekerja sama dengan perbankan jika memungkinkan berkolaborasi dalam edukasi investasi.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai dengan Oktober 2024, jumlah investor di Jambi sebanyak 130.832 Single Investor Identification (SID), meningkat 14,62 persen (year on year/yoy).
Selanjutnya, jumlah transaksi saham tercatat sebesar Rp1,6 triliun atau meningkat sebesar 53,26 persen (yoy).
Sejalan dengan hal tersebut, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan oleh Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) di Provinsi Jambi pada bulan Oktober tercatat sebesar Rp107,28 miliar atau meningkat 2,25 persen (yoy).