Pelaku industri fashion batik dan songket di Jambi masih perlu meningkatkan kompetensi pada teknik pewarnaan agar dapat menghasilkan kain-kain batik dan songket  dengan warna yang lebih beragam.

Desainer nasional, Wignyo Rahadi di Jambi mengatakan, pewarnaan menjadi hal pertama yang perlu diperhatikan dalam proses produksi kain. Untuk menghasilkan kualitas pewarnaan yang baik dibutuhkan keahlian perajin yang handal dan penguasaan akan pewarnaan sehingga mampu menghasilkan beragam warna.

"Kalau kita lihat satu kain tentu pertama kali yang mencuri perhatian kita itu warnanya, baru motif bahan dan lain sebagainya, makanya penguasaan warna itu penting bagi perajin," katanya saat menjadi narasumber dalam  pelatihan pewarnaan bagi pelaku industri fashion Provinsi Jambi yang diadakan Bank Indonesia pada Selasa (22/6).

Dirinya mengatakan, dari diskusi yang sudah dilakukannya bersama 20 pelaku industri fashion di Jambi ini  masih ditemui hambatan dalam hal penguasaan teknik pewarnaan. Para perajin batik Jambi dikatakannya kesulitan menciptakan warna-warna yang saat ini sedang tren. Disini dirinya memberikan pelatihan teknik pewarnaan alam dan sintesis kepada para pelaku industri fashion di Jambi.

"Tadi ada perajin yang bilang mereka kesulitan membuat warna sesuai pesanan konsumen. Banyak perajin yang bisa namun sebatas bisa dengan warna-warna merah atau marun  tapi belum menguasai pewarnaan seutuhnya . Solusinya harus praktek agar teknik pewarnaannya semakin dikuasai dengan baik," terangnya.

Dalam teknik pewarnaan kata Wignyo, terdapat istilah 'cakra warna'  atau arah pembuatan warna. Dengan ini maka perajin mampu membuat warna sesuai dengan keinginan pesanan konsumen.

"Seperti warna lilac atau dusty pink , setelah tadi ngobrol sama perajin banyak permintaan kain warna tersebut sayangnya mereka belum bisa membuatnya. Dengan pelatihan ini mereka bisa efektif membuat warna-warna kain  sesuai keinginan," jelasnya.

Melalui pelatihan pewarnaan inilah nantinya para pelaku industri fashion di Jambi mampu mengangkat nilai jual batik dengan kualitas pewarnaannya. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, A Pandu Wirawan  mengatakan, batik Jambi harus mampu bersaing dengan produk batik dari daerah lainnya terutama batik Jawa. Dibutuhkan peningkatan skill para pelaku industri kreatif di Jambi agar mampu menghasilkan  batik Jambi yang lebih berkualitas.  Pelatihan pewarnaan ini  tentunya mampu meningkatkan kapabilitas para perajin untuk menghasilkan produk batik yang inovatif namun tetap mendukung perkembangan wastra batik Jambi.

"Pelatihan pewarnaan tujuannya itu, biar pelaku industri fashion di Jambi bisa meningkat skillnya jadi bisa bersaing dengan pelaku industri fashion nasional lainnya, " kata Pandu saat menghadiri pelatihan pewarnaan  yang diadakan Bank Indonesia di Gedung PKK Seri Tanjung Provinsi Jambi.

Para pelaku industri fashion ini diharapkan Pandu bisa membuka wawasan dan mengubah mindset. Dengan semakin banyak wawasan pada bidang fashion akan melahirkan inovasi pada produk batik Jambi. Selain itu dijelaskannya bahwa pelaku industri fashion di Jambi ini harus memang mengangkat batik Jambi agar bernilai jual lebih tinggi dengan menjadikan kain batik Jambi menjadi bahan siap pakai atau ready to wear.




 

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021