Seorang anggota kepolisian dari Polres Kolaka Utara, Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) mengajari tahanan khususnya mereka yang Muslim untuk mengaji dari balik sel.
Personel Polres Kolaka Utara itu Aipda Ismail Tamrin yang mengajari para tahanan, sehingga menarik perhatian.
Ia meluangkan waktunya untuk mengajari para tahanan dari berbagai kasus.
Aipda Ismail saat dihubungi melalui telepon selulernya dari Kendari, Minggu, mengaku hanya bisa sedikit masalah agama.
Namun, ia merasa dengan ilmunya tersebut bisa bermanfaat bagi orang lain.
“Intinya saya mencoba belajar bareng sama tahanan. Saya ingin hidup saya bisa bermanfaat,” kata dia.
Dia melakukan kegiatan tersebut selama seminggu dua kali sehabis apel pagi di polres itu. Tak hanya memberikan ceramah, ia juga mengajarkan ilmu tajwid, qiroat serta bacaan dalam shalat.
Dari kebiasaannya itu, tak sedikit para tahanan yang bisa mengaji, serta hafal surat-surat dalam Al Quran, terutama tahanan yang sudah lansia.
Selama mengajar ngaji, ia mengaku banyak suka maupun dukanya. Apalagi latar belakang tahanan yang berbeda membuat dirinya harus bersabar.
Meski begitu, karena ia sudah berniat menjalankan ibadah dengan ikhlas, sehingga seberat apa pun yang dihadapi dilakukan dengan rasa nyaman.
“Saya juga ingin membuktikan anggota polisi juga bisa menjadi pengayom masyarakat, tak terkecuali bagi pelaku kejahatan,” ujar dia.
Ia berharap, para tahanan dalam waktu yang cukup singkat dapat berubah dengan adanya pembelajaran agama, khususnya mereka menyadari kesalahan hingga bertobat dan mendalami ilmu agama
Kasat Binmas Polres Kolaka Utara AKP Hasanuddin mengatakan, pihaknya sangat bangga dengan adanya kegiatan rutin yang dilakukan Aipda Ismail tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Personel Polres Kolaka Utara itu Aipda Ismail Tamrin yang mengajari para tahanan, sehingga menarik perhatian.
Ia meluangkan waktunya untuk mengajari para tahanan dari berbagai kasus.
Aipda Ismail saat dihubungi melalui telepon selulernya dari Kendari, Minggu, mengaku hanya bisa sedikit masalah agama.
Namun, ia merasa dengan ilmunya tersebut bisa bermanfaat bagi orang lain.
“Intinya saya mencoba belajar bareng sama tahanan. Saya ingin hidup saya bisa bermanfaat,” kata dia.
Dia melakukan kegiatan tersebut selama seminggu dua kali sehabis apel pagi di polres itu. Tak hanya memberikan ceramah, ia juga mengajarkan ilmu tajwid, qiroat serta bacaan dalam shalat.
Dari kebiasaannya itu, tak sedikit para tahanan yang bisa mengaji, serta hafal surat-surat dalam Al Quran, terutama tahanan yang sudah lansia.
Selama mengajar ngaji, ia mengaku banyak suka maupun dukanya. Apalagi latar belakang tahanan yang berbeda membuat dirinya harus bersabar.
Meski begitu, karena ia sudah berniat menjalankan ibadah dengan ikhlas, sehingga seberat apa pun yang dihadapi dilakukan dengan rasa nyaman.
“Saya juga ingin membuktikan anggota polisi juga bisa menjadi pengayom masyarakat, tak terkecuali bagi pelaku kejahatan,” ujar dia.
Ia berharap, para tahanan dalam waktu yang cukup singkat dapat berubah dengan adanya pembelajaran agama, khususnya mereka menyadari kesalahan hingga bertobat dan mendalami ilmu agama
Kasat Binmas Polres Kolaka Utara AKP Hasanuddin mengatakan, pihaknya sangat bangga dengan adanya kegiatan rutin yang dilakukan Aipda Ismail tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021