Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo berharap Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak dan Pemberantasan Perdagangan Orang (Dittipid PPA-PPO) Bareskrim Polri menjadi pemimpin dalam kesetaraan gender.
Hal itu disampaikan dalam Gender Mainstreaming Insight: Equality in Action, Insight in Policy serta peluncuran Dittipid PPA-PPO Bareskrim Polri di Gedung Tribrata, Jakarta, Selasa.
“(Direktorat PPA-PPO, red.) diharapkan dapat memberikan afirmasi terhadap kepemimpinan perempuan Indonesia sekaligus menjadi motivasi bahwa perempuan Indonesia memiliki ruang dan kesempatan yang sama untuk berkarya membangun bangsa,” ucap Jenderal Pol. Listyo Sigit.
Dirinya menekankan bahwa direktorat yang dipimpin oleh Brigjen Pol. Desy Andriani itu harus menjadi garda terdepan dalam mempromosikan kesetaraan gender.
Selain itu, direktorat tersebut juga harus memberikan pelindungan terhadap harkat dan martabat perempuan, anak, maupun kelompok rentan.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, menurutnya, jajaran PPA dan PPO hingga tingkat polres harus memiliki kesamaan visi dan keselarasan cara bertindak.
“Tingkatkan kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait untuk mengintegrasikan layanan agar semakin optimal dan komprehensif dalam penerimaan laporan dan pengaduan, penegakan hukum, perlindungan serta pemulihan hak perempuan, anak maupun kelompok rentan lainnya yang berhadapan dengan hukum,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Jenderal Pol. Listyo Sigit juga mendorong polisi wanita (polwan), termasuk yang yang bertugas di Dittipid PPA-PPO, untuk berkarier setinggi-tingginya.
Dirinya berpesan agar polwan terus mengasah kemampuan. Bagi polwan yang bertugas di Dittipid PPA-PPO, diharapkan memiliki standar internasional dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Tunjukkan bahwa polwan tidak kalah dengan polki (polisi laki-laki) dan saya yakin tidak kalah, tinggal diberikan kesempatan yang sama disiapkan kader-kadernya. Tentunya ke depan, apa yang diharapkan oleh polwan, tentunya bisa terjadi karena faktanya di Indonesia juga banyak wanita yang sudah berada di puncak kariernya,” ucapnya.