Kota Jambi Seberang sebagai kawasan warga asli Jambi menjadi salah satu pusat produksi batik khas Jambi.
Waega Kota Jambi Seberang memiliki tradisi membuat batik yang dapat ditemukan di rumah-rumah penduduk seperti Kelurahan Ulu Gedong, dan Kelurahan Mudung Laut.
Pengrajin batik di Seberang kurang lebih 50 orang, salah satunya batik milik Sarifah Soraya.
Untuk setiap pengerajin batik di Seberang memiliki ciri khas sendiri-sendiri dan merek dagang masing-masing.
"Untuk pengrajin batik di Seberang ini kurang lebih ada 50 orang dan untuk setiap pengrajin itu beda-beda cuma kebanyakan disini batik cap dan batik tulis. Untuk pengrajin sendiri memiliki merek beda-beda, kalo untuk saya sendiri mereknya Angsa Putih Batik Kakyu," ujar Sarifah Soraya Soraya.
Untuk produksi batik di Seberang, para pengrajin membuat batik di rumah-rumah kecuali untuk pewarnaan batik itu sendiri.
Bahan-bahan yang digunakan para pengrajin pun berbeda beda, sesuai dengan ciri khas dari masing masing.
"Saya untuk batik cap itu bahan prima dan untuk batik tulis saya khususkan bahan kereta kencana, dan ATBM itu saya pakek. Tapi ada juga sebagian pengrajin batik cap dan tulis bahannya sama," ujarnya.
Para pengrajin batik di Seberang banyak memasarkan batiknya di Sanggar Batik Selaras Pinang Masak. Dimana harga batik cap per dua meter untuk bahan katun kisaran Rp150 ribu - Rp200 ribu dan batik tulis per dua meter kisaran Rp600 ribu - Rp800 ribu.
"Untuk harga biasanya dari kualitas bahan dan pewarnaan. Semakin banyak warna maka semakin rumit dan semakin tinggi harganya", katanya.
Di Sanggar Batik Selaras Pinang Masak selama pandemi COVID-19 berlangsung, banyak mengalami penurunan. Dan untuk saat ini PPKM level dua sudah mulai membaik.
"Kalo untuk PPKM level dua ini sudah mulai agak naik lah, kalo baru baru pandemi kemarin sampe sepuluh persen penjualannya", tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021