Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan III 2021 sebesar 5,91 persen (yoy) terhadap triwulan III 2020 dimana dari sisi produksi lapangan usaha jasa kesehatan  dan kegiatan sosial  mengalami pertumbuhan tertinggi dibanding lainnya dan menduduki pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di Sumatera.

 Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Jambi, Kusriatmi, Jumat (5/11) menjelaskan, secara  tahunan hampir seluruh lapangan usaha mengalami  pertumbuhan yang positif kecuali administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial, jasa pendidikan dan penyediaan akomodasi makan minum yang masih terkontraksi.

"Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 22,84 persen, lalu diikuti oleh pertambangan dan penggalian sebesar 9,58 persen dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 9,42 persen," ujarnya.

Sementara itu, Kusriatmi menyebutkan  lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang menjadi peran dominan berada pada urutan keempat dengan pertumbuhan sebesar 6,72 persen. Jika dilihat dari sisi pengeluaran,komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,71 persen.

Pertumbuhan ekonomi  Jambi pada triwulan III 2021  dibandingkan triwulan II 2021  (qtoq) mengalami pertumbuhan sebesar 2,73 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar  19,68 persen dan diikuti oleh pertambangan dan penggalian sebesar 11,67 persen. Sementara itu, lapangan usaha yang mengalami kontraksi paling dalam adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 25,87 persen.  Dari sisi pengeluaran ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,87 persen.

"Pencairan gaji ke 13 dan THR pada triwulan II 2021  menyebabkan realisasi gaji pegawai dari sumber  APBN dan APBD mengalami penurunan sangat signifikan secara (q-to-q).  Hal ini menyebabkan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib terkoreksi cukup dalam," terangnya.

Selanjutnya, lapangan usaha yang juga mengalami kontraksi adaah jasa pendidikan yaitu sebesar 6,99 persen dan diikuti oleh penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 3,51 persen.

Pada triwulan III 2021, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi menduduki urutan kedua di Sumatera setelah Bangka Belitung sebesar 6,11 persen.  Kusriatmi menyebutkan, berbagai aktivitas perekonomian yang terjadi selama triwulan III 2021 di Provinsi Jambi yang  turut berkontribusi pada pencapaian angka pertumbuhan triwulan ini dapat dilihat diantara pada produksi pertambangan migas dan batu bara triwulan III 2021 mengalami peningkatan signifikan terlihat dari nilai ekspornya. Nilai ekspor migas mengalami kenaikan hampir 30 persen (q-to-q) dan 75 persen (y-on- y ), sedangkan nilai ekspor batu bara naik hampir 200 persen (q to q) dan 450 persen (y on y). Hal ini seiring dengan kenaikan harga komoditas internasional seperti batu bara, gas alam dan minyak ICP.

Nilai ekspor minyak nabati juga mengalami peningkatan di triwulan III 2021 dimana nilainya naik 100 persen (q to q) dan 300 persen (y on y ). Diakuinya hal ini disebabkan peningkatan permintaan pasar internasional akan CPO diiringi kenaikan harganya. Selain itu, ekspor karet beserta olahannya naik 15 persen (q to q) dan 60 oersen secara tahunan. Ekspor pulp dan kertas juga meningkat 135 persen ( q to q) sementara ekspor kayu lapis meningkat 30 persen ( q to q ). Secara keseluruhan total ekspor sampai dengan triwulan III 2021 mengalami peningkatan 35 persen (c to c).




 

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021