Bank Indonesia Provinsi Jambi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan IV 2021 akan terakselerasi dibandingkan dengan triwulan III 2021 BI menilai sektor pariwisata dapat menajdi potensi pengembangan ekonomi baru di Jambi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution, Rabu ( 17/11) mengatakan, pada triwulan IV 2021 terlihat bahwa sektor yang mendorong pertumbuhan diperkirakan akan berasal dari pertambangan, pertanian dan industri pengolahan seiring dengan tingginya permintaan akan batu bara, karet dan sawit ( CPO ) ditambah lagi tingginya harga komoditas global.
"Pada sisi pengeluaran, ekspor masih memegang andil besar dalam pertumbuhan," katanya.
Sementara itu, untuk lapangan usaha yang harus menjadi perhatian adalah pertanian, mengingat akhir tahun masih mengalami la nina, sehingga dikhawatirkan dari sisi supply tidak bisa memenuhi demand yang sedang tinggi-tingginya.
Terkait untuk lapangan usaha baru yang diperkirakan menjadi lapangan usaha yang memiliki potensi untuk dikembangkan, Suti menyebutkan Provinsi Jambi dapat melirik sektor pariwisata. Sektor pariwisata bisa jadi sumber potensi baru, mengingat kondisi yang berangsur pulih.
"Bisa kita sebutkan juga bentuk kontribusi BI dalam memajukan sektor tersebut melalui kegiatan 'kenduri budayo' untuk menjaring wisatawan baru,"tutupnya.
Perekonomian Jambi pada triwulan III 2021 mengalami akselerasi sebesar 5,91 persen (yoy), terakselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang juga tumbuh sebesar 5,39 persen (yoy). Realisasi pertumbuhan ini tercatat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan III 2020 sebesar - 0,99 persen (yoy). Adapun akselerasi pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan III 2021 ini lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional (3,51 persen yoy). Secara nominal, perekonomian Jambi pada triwulan III 2021 berdasarkan ADHB dan ADHK (2010) masing-masing menjadi sebesar Rp60,69 triliun dan Rp39,42 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution, Rabu ( 17/11) mengatakan, pada triwulan IV 2021 terlihat bahwa sektor yang mendorong pertumbuhan diperkirakan akan berasal dari pertambangan, pertanian dan industri pengolahan seiring dengan tingginya permintaan akan batu bara, karet dan sawit ( CPO ) ditambah lagi tingginya harga komoditas global.
"Pada sisi pengeluaran, ekspor masih memegang andil besar dalam pertumbuhan," katanya.
Sementara itu, untuk lapangan usaha yang harus menjadi perhatian adalah pertanian, mengingat akhir tahun masih mengalami la nina, sehingga dikhawatirkan dari sisi supply tidak bisa memenuhi demand yang sedang tinggi-tingginya.
Terkait untuk lapangan usaha baru yang diperkirakan menjadi lapangan usaha yang memiliki potensi untuk dikembangkan, Suti menyebutkan Provinsi Jambi dapat melirik sektor pariwisata. Sektor pariwisata bisa jadi sumber potensi baru, mengingat kondisi yang berangsur pulih.
"Bisa kita sebutkan juga bentuk kontribusi BI dalam memajukan sektor tersebut melalui kegiatan 'kenduri budayo' untuk menjaring wisatawan baru,"tutupnya.
Perekonomian Jambi pada triwulan III 2021 mengalami akselerasi sebesar 5,91 persen (yoy), terakselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang juga tumbuh sebesar 5,39 persen (yoy). Realisasi pertumbuhan ini tercatat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan III 2020 sebesar - 0,99 persen (yoy). Adapun akselerasi pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan III 2021 ini lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional (3,51 persen yoy). Secara nominal, perekonomian Jambi pada triwulan III 2021 berdasarkan ADHB dan ADHK (2010) masing-masing menjadi sebesar Rp60,69 triliun dan Rp39,42 triliun.
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021