Penulis novel belia asal Jambi Intan Zahlia Sari mulai menulis novel sejak umurnya 14 tahun dengan karya novel pertamanya berjudul "Bad Girl VS Ketua Osis" pada tahun 2016.
Ternyata ada perjalanan yang unik saat mengawali kiprahnya sebagai penulis muda. Sebagai remaja yang gemar membaca buku dan novel, sempat dihadapkan dengan suasana bosan membaca cerita di Wattpad.
Namun kondisi itu membuat jiwa kreatifnya muncul untuk keluar dari situasi kebosanan sehingga memunculkan harapan untuk mencari sesuatu yang baru.
Waktu itu ia berusaha untuk mencari ide, tapi tetap buntu, Tak ada yang sesuai dengan yang diinginkan, hingga akhirnya terpikir untuk menulis sendiri novel.
"Itulah alasan pertama kenapa akhirnya saya mulai menulis," kata Intan berkisah.
Maka dimulailah ia mencari ide untuk menulis novel dan akhirnya menemukan sesuatu yang menurutnya alur cerita yang dinginkan dan baru.
Akan tetapi mengawali sebagai penulis tak lah mudah, ada kendala dan faktor non teknis yang dihadapinya. Terutama bergelut dengan dirinya sendiri. Intan mengaku pernah mengalami "writer block" dan mengalami kegagalan terburuk ketika menulis .
"Sejak menyelesaikan novel "Bad Girl in Pesantren", saya selalu gagal menamatkan cerita baru.Selalu kehilangan ide dan semangat untuk terus menulis," katanya.
Bahkan ia sampai pada titik frustrasi karena tidak bisa konsisten menamatkan cerita. Tapi untungnya di tahun 2021 sudah berhasil menamatkan satu cerita di Wattpad. Itu perkembangan yang baik bagi dirinya dan ia berharap tahun 2022 aku bisa menerbitkan novel lagi.
Sebagai penulis muda tentunya tidak mudah untuk menjaga konsistensi dan kontinuitas menulis. Dan hal itu menurut dia merupakan salah satu hambatan yang terus berusaha ia atasi dan siasati agar tetap berkarya dengan hasil yang maksimal.
Gadis berjilbab yang dikenal dengan nama pena "Intan ZS" itu memaparkan hambatan terbesar yang ia hadapi saat menulis adalah dirinya sendiri. Terkadang ia kerap menunda dan malas dalam menyelesaikan sesuatu yang sudah dimulai.
Tapi seiring putaran waktu , kondisi itu membuat dirinya sadar sadar bahwa menulis itu juga masuk ke dalam salah satu tanggung jawab.
"Kalau sudah memulainya, saya juga harus mengakhirinya. Makanya mulai sekarang harus berpikir secara matang untuk memulai suatu cerita yang bisa saya pertanggung jawabkan sampai akhir," kata gadis kelahiran Jambi, 3 Januari 2002 itu.
Ditanya kiprahnya sebagai penulis muda, ia mengaku mulai menulis pada tahun 2015 di Wattpad dan sudah berhasil menerbitkan 4 buku novel yaitu yakni "Bad Girl VS Ketua Osis (2016)", "Cute Girl VS Playboy (2016)", "Rolandara (2016)" dan "Bad Girl in Pesantren (2018)".
Karya novel yang dihasilkan banyak terinsipirasi dari film atau lirik lagu yang didengarnya. Namun sebagian besar memang berasal dari imajinasinya sendiri untuk menuntaskan hasratnya memberikan dan mendapatkan sesuatu yang baru dari alur cerita.
Intan, anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Sinta Hendra dan Rozalti itu termasuk anak muda yang imajinatif dan gemar membaca sejak kecil sehingga tidak heran ia mendapatkan pencapaian terbesar di usia 14 tahun. Sosoknya menjadi inspiratif dan memacu motivasi generasi muda khususnya pada remaja untuk menjadi penulis yang kreatif dan mengasah bakat yang dimiliki.
"Saya berharap untuk penulis-penulis baru bisa menciptakan karya yang idenya lebih "fresh" daripada karya-karya yang sudah tercipta sebelumnya. Carilah ide yang "baru", unik, dan menarik," katanya berbagi kiat.
Dengan ide baru dan segar, maka pembaca pasti akan datang dengan sendirinya. Selain itu seseorang harus menulis karena memang suka menulis. Karya yang diciptakan karena rasa suka dari penulisnya akan mempunyai daya tarik tersendiri untuk pembaca.
Sebagai penulis muda yang diawali dari kegemaran membaca novel, tak heran ia memiliki beberapa novel dan pengarang yang disukainya seperti novel Karya Tere Live, atau juga kesukaanya menonton film Parasite. Ia juga terinspirasi lagu-lagi dari Olivia Rodrigo dan Rex Orange Country.
Dan kegemarannya menulis ini juga berperan dalam membuat keputusan menentukan jalur kiprahnya dan melupakan keinginan atau cita-cita masa kecilnya untuk jadi dokter, polwan dan seorang pilot.
Ia akhirnya memutuskan menjadi penulis novel di saat ia sedang suka-sukanya membaca novel. Dalam mengembangkan kiprahnya ia memotivasi diri dengan moto menghibur pembaca sekaligus menghibur diri sendiri.
Keberhasilan menghadirkan empat novel tidak lepas dari dukungan kedua orang tuanya. Saat ini ia masih menempuh pendidikan program S1 di Institut Kesenian Jakarta atau IKJ. Karya-karyanya juga tidak lepas dari pengalaman masa kecilnya hingga remaja saat bersekolah di SD Al Azhar Jambi, SMPN 11 Kota Jambi dan SMA Al-Falah Kota Jambi.
Kemampuannya menulis juga diasah dari pertemuan maupun diskusi dengan orang-orang hebat yang ia temui baik di secara off line maupun di media sosial. Ia pun tidak pelit berbagi pengalaman dengan rajin menjadi nara sumber dalam berbagai ajang diskusi dan program media.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022