Jambi (ANTARA) - Agrowisata merupakan salah satu sektor potensial yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di Provinsi Jambi. Dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, Jambi memiliki peluang besar untuk mengembangkan agrowisata sebagai sumber pendapatan baru. Namun, pengembangan agrowisata memerlukan dukungan keuangan yang signifikan dari pemerintah.
Provinsi Jambi dikenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, termasuk perkebunan, hutan, dan lahan pertanian. Potensi ini dapat dikembangkan menjadi destinasi agrowisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Agrowisata tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga dapat menjadi sarana pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Namun, pengembangan agrowisata memerlukan investasi yang besar, mulai dari infrastruktur, promosi, hingga pelatihan sumber daya manusia. Di sinilah peran dukungan keuangan negara menjadi krusial.
Potensi Agrowisata di Provinsi Jambi
Berdasarkan tren dari tahun-tahun sebelumnya, sektor pertanian di Provinsi Jambi terus menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap PDRB. Pada tahun 2021, sektor pertanian menyumbang sekitar 24,50%, dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 25,10%. Adapun Beberapa komoditas unggulan seperti karet, kelapa sawit, dan kopi memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai objek agrowisata. Selain itu, Jambi juga memiliki Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan salah satu destinasi wisata alam terbesar di Sumatera.
Provinsi Jambi memiliki luas wilayah sekitar 50.160 km², dengan sebagian besar wilayahnya terdiri dari hutan, perkebunan, dan lahan pertanian. Beberapa komoditas unggulan yang menjadi basis agrowisata di Jambi antara lain:
Karet: Jambi merupakan salah satu produsen karet terbesar di Indonesia. Perkebunan karet dapat dikembangkan sebagai destinasi agrowisata, di mana wisatawan dapat belajar tentang proses pengolahan karet dari lateks hingga menjadi produk jadi.
Kelapa Sawit: Perkebunan kelapa sawit juga menjadi salah satu andalan Jambi. Wisatawan dapat mengunjungi perkebunan sawit untuk melihat proses pengolahan minyak sawit.
Kopi: Kopi robusta dan arabica dari Jambi semakin populer di kalangan pecinta kopi. Agrowisata kopi menawarkan pengalaman mulai dari panen, pengolahan, hingga mencicipi kopi khas Jambi.
Buah-buahan: Jambi juga dikenal dengan buah-buahan seperti durian, duku, dan jeruk. Wisatawan dapat mengunjungi kebun buah dan menikmati buah segar langsung dari pohon.
Menurut riset yang dilakukan oleh Universitas Jambi (2021), minat wisatawan terhadap agrowisata di Jambi terus meningkat, terutama setelah pandemi COVID-19. Wisatawan cenderung mencari destinasi yang dekat dengan alam dan memiliki nilai edukasi. Hal ini sejalan dengan tren global yang menunjukkan peningkatan minat terhadap wisata berkelanjutan (sustainable tourism).
Sampai saat ini beberapa destinasi agrowisata yang sudah berkembang di Jambi antara lain:
Agrowisata Kebun Teh Kayu Aro: Terletak di Kabupaten Kerinci, kebun teh ini merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Wisatawan dapat menikmati pemandangan hijau perkebunan teh, belajar tentang proses pembuatan teh, dan menikmati udara sejuk pegunungan.
Agrowisata Perkebunan Karet PTPN VI: Perkebunan karet ini menawarkan pengalaman melihat proses penyadapan karet dan pengolahannya menjadi produk jadi. Lokasinya yang strategis membuatnya mudah diakses oleh wisatawan.
Agrowisata Kebun Kopi Kerinci: Kabupaten Kerinci juga dikenal sebagai penghasil kopi berkualitas tinggi. Wisatawan dapat mengunjungi kebun kopi, belajar tentang proses penanaman hingga penyajian kopi, dan mencicipi kopi khas Kerinci.
Agrowisata Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS): TNKS tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kegiatan agrowisata seperti trekking, bird watching, dan belajar tentang flora dan fauna endemik.
Peran Dukungan Keuangan Negara
Dukungan keuangan negara dapat diberikan melalui berbagai skema, seperti anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), dana alokasi khusus (DAK), dan program-program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (2023), alokasi dana untuk pengembangan pariwisata di Provinsi Jambi pada tahun 2023 mencapai Rp 150 miliar, dengan sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan promosi.
Selain itu, pemerintah juga dapat memanfaatkan skema pendanaan melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan kerja sama dengan swasta. Misalnya, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) telah mengembangkan beberapa kebun karet dan kelapa sawit di Jambi sebagai destinasi agrowisata. Program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan perusahaan tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Hasil Riset dan Pendapat Pakar
Menurut Dr. Ahmad Syafii, pakar ekonomi pertanian dari Universitas Jambi, dukungan keuangan negara sangat penting untuk mengatasi kendala utama dalam pengembangan agrowisata, yaitu kurangnya infrastruktur dan promosi. "Tanpa dukungan finansial yang memadai, sulit bagi daerah untuk mengoptimalkan potensi agrowisata yang dimilikinya," ujarnya.
Riset yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi (2022) menunjukkan bahwa investasi dalam infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air bersih dapat meningkatkan kunjungan wisatawan hingga 40%. Selain itu, promosi yang efektif melalui media sosial dan platform digital juga terbukti mampu meningkatkan minat wisatawan.
Tantangan dan Rekomendasi
Meskipun potensi agrowisata di Jambi sangat besar, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Pertama, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah masih perlu ditingkatkan. Kedua, masyarakat lokal perlu dilibatkan secara aktif dalam pengembangan agrowisata agar mereka dapat merasakan manfaat ekonomi secara langsung. Ketiga, diperlukan pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor pariwisata.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa rekomendasi yang dapat diajukan antara lain: meningkatkan alokasi dana APBN dan APBD untuk pengembangan agrowisata, memperkuat kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat local, mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat dalam mengelola destinasi agrowisata, serta memanfaatkan teknologi digital untuk promosi dan pemasaran agrowisata.
Penutup
Provinsi Jambi memiliki potensi agrowisata yang sangat besar, dengan kekayaan alam, budaya, dan sektor pertanian yang maju. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal, Jambi dapat menjadi destinasi agrowisata unggulan di Indonesia. Pengembangan agrowisata tidak hanya akan meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal dan melestarikan lingkungan serta budaya Jambi
Dukungan keuangan negara memainkan peran penting dalam mengoptimalkan peluang agrowisata di Provinsi Jambi. Dengan alokasi dana yang tepat, pembangunan infrastruktur, dan promosi yang efektif, Jambi dapat menjadi destinasi agrowisata unggulan di Indonesia. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal juga diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan manfaat ekonomi yang merata.
*) Dr. M. Lucky Akbar, S.Sos, M.Si adalah Kepala Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Jambi