Pemerintah Provinsi Jambi, perbankan serta perwakilan BUMN serempak menggalakan pembelian beras lokal sebagai salah satu ikhtiar pengendalian inflasi di daerah itu.
Wakil Gubernur Jambi H Abdullah Sani bersama pimpinan dan perwakilan BUMN di Jambi, Kamis (3/11/2022) melakukan penandatanganan kesepakatan pembelian beras lokal yang difasilitasi oleh Kanwil Bulog Jambi.
"Intinya gerakan ini kita canangkan dalam rangka pengendalian inflasi di Jambi. Ini Gerakan kedua kali yang kita lakukan dimana para ASN dan pegawai pemerintah, termasuk saya juga membeli beras lokal," kata Abdullah Sani.
Untuk inflasi tahun kalender 2022 (Oktober 2022 terhadap Desember 2021) mencapai 6,05 persen dan inflasi tahun ke tahun (Oktober 2022 terhadap Oktober 2021) mencapai 7,10 persen.
Sementara itu, Plh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi Johansyah menyebutkan meskipun Provinsi Jambi pada bulan Oktober lalu mengalami deflasi, namun harga beras tetap mengalami kenaikan.
"Beras kan tetap naik Rp200 sampai Rp300 per kilogram, gerakan kita hari ini adalah upaya kita mengendalikan harga beras sampai dengan bulan Desember mendatang," tambahnya.
Gerakan ini juga dilakukan serentak di beberapa kabupaten maupun kota sehingga nantinya gerakan membeli beras lokal dapat berjalan maksimal di Provinsi Jambi.
Pemprov Jambi juga menargetkan gerakan ini bisa menyerap hingga 1.000 ton beras. Semuanya akan diwajibkan membeli beras premium lokal ini mulai dari Gubernur sebanyak 35 kilogram setiap bulan kemudian Wakil Gubernur 30 kilogram, Sekda 20 kilogram seterusnya dan sampai staf itu lima kilogram.
"Tentu dengan gerakan ini kita harapkan harga beras dapat terkendali," kata Johansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Wakil Gubernur Jambi H Abdullah Sani bersama pimpinan dan perwakilan BUMN di Jambi, Kamis (3/11/2022) melakukan penandatanganan kesepakatan pembelian beras lokal yang difasilitasi oleh Kanwil Bulog Jambi.
"Intinya gerakan ini kita canangkan dalam rangka pengendalian inflasi di Jambi. Ini Gerakan kedua kali yang kita lakukan dimana para ASN dan pegawai pemerintah, termasuk saya juga membeli beras lokal," kata Abdullah Sani.
Untuk inflasi tahun kalender 2022 (Oktober 2022 terhadap Desember 2021) mencapai 6,05 persen dan inflasi tahun ke tahun (Oktober 2022 terhadap Oktober 2021) mencapai 7,10 persen.
Sementara itu, Plh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi Johansyah menyebutkan meskipun Provinsi Jambi pada bulan Oktober lalu mengalami deflasi, namun harga beras tetap mengalami kenaikan.
"Beras kan tetap naik Rp200 sampai Rp300 per kilogram, gerakan kita hari ini adalah upaya kita mengendalikan harga beras sampai dengan bulan Desember mendatang," tambahnya.
Gerakan ini juga dilakukan serentak di beberapa kabupaten maupun kota sehingga nantinya gerakan membeli beras lokal dapat berjalan maksimal di Provinsi Jambi.
Pemprov Jambi juga menargetkan gerakan ini bisa menyerap hingga 1.000 ton beras. Semuanya akan diwajibkan membeli beras premium lokal ini mulai dari Gubernur sebanyak 35 kilogram setiap bulan kemudian Wakil Gubernur 30 kilogram, Sekda 20 kilogram seterusnya dan sampai staf itu lima kilogram.
"Tentu dengan gerakan ini kita harapkan harga beras dapat terkendali," kata Johansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022