Ratusan keramba jaring apung (KJA) budidaya ikan milik sejumlah petani di Desa Aro, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi terbawa arus menyebabkan kerugian mencapai sekira Rp2 miliar.

Pj Kepala Desa Aro M.Yusuf, Rabu, mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu dini hari pukul 02.00 WIB, yang disebabkan karena terputusnya tali sling pengikat keramba.

"Untuk total keramba yang terkena musibah tersebut kurang lebih berjumlah 200 unit jaring apung," kata dia.

Ratusan keramba yang hanyut itu dalam kondisi siap panen atau setidaknya sudah memasukkan bibit ikan.

Selaku pemerintah desa, ia berharap agar pemerintah daerah dapat memberi solusi dengan cepat kepada para petani karena ini merupakan musibah yang tak terduga.

"Saat ini pihak kami telah melaporkan kejadian tersebut ke dinas terkait. Dan semoga segera dapat ditangani mengingat keramba ini juga merupakan bagian dari mata pencarian masyarakat setempat," kata dia.

Sementara itu, jumlah kelompok tani yang terdampak berjumlah empat kelompok, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 2 miliar karena keramba yang terbawa arus banyak yang mengalami kerusakan atau jebol.

Ia juga mengatakan kerusakan keramba tersebut yang disebabkan oleh arus sungai dan beban dari keramba yang membuat tali sling tidak kuat untuk menahan beban.

"Pagi tadi Sekda Batanghari, Asisten I serta camat dan dinas terkait juga sudah meninjau ke lokasi. Kami harapkan dalam waktu dekat pemerintah dapat membantu beban yang sedang dialami para petani budidaya ikan ini," kata dia.
 

Pewarta: Riski Apriyani

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023