Kepolisian Daerah (Polda) Jambi mengingatkan warga untuk waspadai modus penipuan melalui pesan WhatsApp dengan mengirimkan link atau tautan tertentu kepada calon korban.
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto di Jambi, Minggu, mengatakan modus kejahatan yang sering terjadi yakni kurir paket dan undangan palsu.
Dalam melakukan aksinya penipu akan mengirimkan file berformat Apk. Modus ini biasa digunakan untuk mencuri kode OTP yang dikirim melalui SMS. "Ini yang sekarang banyak dipakai oleh para pelaku," kata dia.
Mulia menjelaskan pengguna WhatsApp yang penasaran akan membuka tautan yang dikirimkan. Akibatnya, kode OTP akan diambil oleh pelaku.
Selain itu, ada pula modus penipuan link. Penipu akan menambahkan embel-embel menarik, seperti promo atau janji mendapatkan hadiah. Ini dilakukan si penipu, agar calon korban tergiur untuk mengklik tautan link tersebut.
Jika tautan itu dibuka oleh pengguna WhatsApp, maka informasi penting milik korban dapat dicuri dengan mudahnya.
Tujuan link phising (upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan) ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi sensitif, seperti rekening bank, username atau password.
Ia berharap masyarakat jangan cepat percaya dengan tautan link yang dikirim, terutama dari nomor yang tidak dikenal.
WhatsApp kini telah menjadi sosial media populer yang para penggunanya dari berbagai kalangan dan umur.
Selain itu seluruh aktivitas saat ini sudah bisa digunakan hanya lewat handphone saja.
"Celah ini dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggungjawab untuk bisa mengeruk keuntungan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto di Jambi, Minggu, mengatakan modus kejahatan yang sering terjadi yakni kurir paket dan undangan palsu.
Dalam melakukan aksinya penipu akan mengirimkan file berformat Apk. Modus ini biasa digunakan untuk mencuri kode OTP yang dikirim melalui SMS. "Ini yang sekarang banyak dipakai oleh para pelaku," kata dia.
Mulia menjelaskan pengguna WhatsApp yang penasaran akan membuka tautan yang dikirimkan. Akibatnya, kode OTP akan diambil oleh pelaku.
Selain itu, ada pula modus penipuan link. Penipu akan menambahkan embel-embel menarik, seperti promo atau janji mendapatkan hadiah. Ini dilakukan si penipu, agar calon korban tergiur untuk mengklik tautan link tersebut.
Jika tautan itu dibuka oleh pengguna WhatsApp, maka informasi penting milik korban dapat dicuri dengan mudahnya.
Tujuan link phising (upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan) ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi sensitif, seperti rekening bank, username atau password.
Ia berharap masyarakat jangan cepat percaya dengan tautan link yang dikirim, terutama dari nomor yang tidak dikenal.
WhatsApp kini telah menjadi sosial media populer yang para penggunanya dari berbagai kalangan dan umur.
Selain itu seluruh aktivitas saat ini sudah bisa digunakan hanya lewat handphone saja.
"Celah ini dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggungjawab untuk bisa mengeruk keuntungan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023