Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi memastikan kesiapan penggunaan Waste Water Treatment Plant (WWTP) B1 atau yang dikenal Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) agar dapat berjalan sesuai fungsinya.

"Untuk sarana WWTP-nya sudah selesai tidak ada masalah, saya sudah lihat langsung dan juga sudah dilakukan uji coba apakah berfungsi atau tidak," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Selasa, saat meninjau sarana WWTP Kota Jambi.

WWTP adalah sebuah sistem pengolahan air limbah yang secara khusus dirancang untuk mengolah limbah secara fisik, kimia, dan biologi. Hasil dari pengolahan air limbah tersebut memungkinkan untuk pemanfaatan kembali untuk aktivitas yang lain atau dibuang ke badan air.

Sistem tersebut akan mengolah air limbah dari aktivitas rumah tangga maupun industri dengan kapasitas dan beban pencemar yang beragam. Selanjutnya air limbah pertama rumah tangga yang diolah hingga hasil bersihnya siap disalurkan ke sungai sehingga tidak ada pencemaran sungai dari rumah tangga.

"Nanti 50 persen dibuang ke sungai agar tidak ada pencemaran dan 50 persen lagi dikembalikan ke rumah tangga untuk pencucian, seperti mencuci kendaraan dan lainnya,” jelasnya.

Fasha menegaskan bahwa pembangunan WWTP sudah dikatakan selesai, dan telah uji coba untuk memastikan berfungsi atau tidak. Selain itu, limbah juga sudah disuplai dari IPAL tinja yang ada di perbatasan Muaro Jambi.

Namun, lanjut Fasha, yang masih menjadi kendala dalam operasional adalah proses penutupan jaringan yang belum selesai. Sehingga ia meminta pihak rekanan, untuk segera menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Rekanan berjanji penutupan jaringan selesai pada November. Pemkot Jambi meminta rekanan mempercepat proses pengerjaan, sebab banyak masyarakat yang sudah resah dengan aktivitas pengerjaan jaringan tersebut. 

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jambi Dibyo S menyebutkan kegiatan peningkatan pelayanan air limbah domestik melalui penyediaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Kota Jambi dilaksanakan melalui program Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP).

Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) Kota Jambi memiliki kapasitas 7,500 m3/hari, dengan potensi pelayanan mencapai 10.300 Sambungan Rumah (SR). IPALD ini menggunakan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR), yaitu teknologi pengolahan limbah secara biologis.

"Air limbah domestik yang dihasilkan dari daerah layanan tersebut nantinya akan disalurkan melalui jaringan perpipaan dengan panjang sekitar 40 km menuju Rumah Pompa di Kelurahan Rajawali, Kota Jambi,” kata dia.

Selanjutnya, air limbah dipompa dan disalurkan menuju IPAL yang berada di Kelurahan Kasang. Air limbah ini akan diolah dan air hasil olahannya akan dibuang ke badan air setelah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah pada tahap awal.

Sementara itu, Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR melaksanakan pembangunan sambungan rumah (SR) sebanyak 1.000 sambungan yang terdiri dari sambungan komersial dan non komersial.

Untuk memastikan bahwa pemda dapat mengoperasikan IPAL ini ke depannya, maka dalam pelaksanaan kegiatan MSMIP ini akan dilaksanakan pendampingan operasional kepada calon operator IPAL yang tunjuk oleh Pemerintah Kota Jambi.

Dengan demikian, harapannya setelah proses serah terima dilaksanakan, maka Pemerintah Kota Jambi dapat mengoperasikan IPAL ini secara penuh pada tahun 2024 sesuai dengan standar operasional yang ditetapkan.

Baca juga: Pemkot Jambi beri fasilitas wifi gratis di area publik

Baca juga: Pemkot Jambi perkuat pengetahuan UU ITE kepada siswa dan guru

Baca juga: Pemkot Jambi siap kerja sama dengan tiga kabupaten jamin stok pangan

Pewarta: Tuyani

Editor : Satyagraha


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023