Universitas Jambi (Unja) berupaya melakukan optimalisasi aset kampus yang dimiliki guna meningkatkan pendapatan perguruan tinggi.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Unja Prof Revis Asra di Jambi Jumat mengatakan, Unja terus mengoptimalkan aset untuk meningkatkan income generiting, sehingga kampus tidak perlu menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa.
"Kami punya aset Badan Pengelola Usaha -BPU- itu yang akan dioptimalkan meningkatkan income generiting," katanya.
Ia menyebutkan, saat ini Unja memiliki empat manager di antaranya manager kesehatan. Nantinya, nanti ketua tim manager kesehatan akan menyediakan layanan pemeriksaan narkoba melalui klinik yang dimiliki.
"Mahasiswa tidak perlu tes narkoba di luar, kita akan memfasilitasi. Bagi Mahasiswa akan lebih mudah karena lebih murah," katanya.
Pengelolaan usaha lainnya juga dilakukan melalui unit usaha atau manager non akademik. Pada unit usaha ini dilakukan melalui kegiatan pelatihan.
Rektor Unja Prof Helmi mengatakan, saat ini Unja yang masih berstatus Badan Layanan Usaha (BLU) berupaya meningkatkan status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Pada programnya, Unja juga membangun berbagai fasilitas untuk melengkapi semua sarana dan prasaran pembelajaran di kampus.
Ia mengatakan, optimalisasi aset menjadi salah satu upaya kampus untuk tidak menaikkan UKT.
Penetapan UKT tetap sesuai standar dan rumus dan rambu-rambu dari Kemendikbudristek.
"Kondisi saat ini pendidikan membutuhkan biaya, tetapi kita tentu tetap patuh apa yang disampaikan Kementerian wanti-wanti tidak menaikkan UKT itu yang penting. Artinya kita tidak menaikkan UKT dan membuka seluas- luasnya kesempatan putra dan putri daerah mendapatkan pendidikan," kata Rektor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Unja Prof Revis Asra di Jambi Jumat mengatakan, Unja terus mengoptimalkan aset untuk meningkatkan income generiting, sehingga kampus tidak perlu menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa.
"Kami punya aset Badan Pengelola Usaha -BPU- itu yang akan dioptimalkan meningkatkan income generiting," katanya.
Ia menyebutkan, saat ini Unja memiliki empat manager di antaranya manager kesehatan. Nantinya, nanti ketua tim manager kesehatan akan menyediakan layanan pemeriksaan narkoba melalui klinik yang dimiliki.
"Mahasiswa tidak perlu tes narkoba di luar, kita akan memfasilitasi. Bagi Mahasiswa akan lebih mudah karena lebih murah," katanya.
Pengelolaan usaha lainnya juga dilakukan melalui unit usaha atau manager non akademik. Pada unit usaha ini dilakukan melalui kegiatan pelatihan.
Rektor Unja Prof Helmi mengatakan, saat ini Unja yang masih berstatus Badan Layanan Usaha (BLU) berupaya meningkatkan status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Pada programnya, Unja juga membangun berbagai fasilitas untuk melengkapi semua sarana dan prasaran pembelajaran di kampus.
Ia mengatakan, optimalisasi aset menjadi salah satu upaya kampus untuk tidak menaikkan UKT.
Penetapan UKT tetap sesuai standar dan rumus dan rambu-rambu dari Kemendikbudristek.
"Kondisi saat ini pendidikan membutuhkan biaya, tetapi kita tentu tetap patuh apa yang disampaikan Kementerian wanti-wanti tidak menaikkan UKT itu yang penting. Artinya kita tidak menaikkan UKT dan membuka seluas- luasnya kesempatan putra dan putri daerah mendapatkan pendidikan," kata Rektor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024