Puluhan kapal hias berparade menyusuri Sungai Batanghari di Jambi dalam rangkaian agenda promosi wisata Festival Batanghari 2024 yang merupakan kalender Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Gubernur Jambi Al Haris di Jambi, Sabtu, mengatakan parade kapal hias itu sebagai ajang untuk melestarikan tradisi nenek moyang yang menggunakan kapal sebagai alat transportasi.
“Mudah-mudahan parade ini dapat mengingatkan kita akan tradisi nenek moyang, di mana Sungai Batanghari ini adalah sarana transportasi yang dulu digunakan ketika orang masuk ke Provinsi Jambi. Ini kita lestarikan dan berharap ke depannya dapat menjaga kebersihan Sungai Batanghari yang kita cintai ini,” kata dia.
Dia menyebutkan bahwa sebagian besar warga Provinsi Jambi memiliki kedekatan dengan Sungai Batanghari yang memegang peranan penting membentuk kebudayaan dan peradaban masyarakat.
Di Provinsi Jambi, kata dia, kapal, perahu dan sejenisnya adalah moda transportasi utama masyarakat sebelum akses jalan dan jembatan dibangun.
“Saya berharap agenda ini dapat menjadi ikhtiar kita untuk branding tradisi lokal masyarakat pesisir Sungai Batanghari dalam kemasan festival bertaraf nasional, sehingga kearifan lokal berupa kapal khas Jambi dan budaya masyarakat sungai di Provinsi Jambi dapat dinikmati masyarakat nasional hingga warga global, sekaligus menjadi pengungkit pergerakan perekonomian masyarakat dan daerah,” kata dia.
Gubernur juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian dalam menjaga Sungai Batanghari serta mengoptimalkan kekayaan hayati maupun nonhayati. Tujuannya untuk kemajuan dan kesejahteraan tanpa merusak lingkungan, agar keberadaan Sungai Batanghari tidak menjadi dongeng dan sejarah masa lalu bagi generasi masa depan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi Imron Rosyadi melaporkan bahwa kegiatan parade kapal hias memeriahkan Festival Batanghari 2024 itu diikuti 30 kapal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Gubernur Jambi Al Haris di Jambi, Sabtu, mengatakan parade kapal hias itu sebagai ajang untuk melestarikan tradisi nenek moyang yang menggunakan kapal sebagai alat transportasi.
“Mudah-mudahan parade ini dapat mengingatkan kita akan tradisi nenek moyang, di mana Sungai Batanghari ini adalah sarana transportasi yang dulu digunakan ketika orang masuk ke Provinsi Jambi. Ini kita lestarikan dan berharap ke depannya dapat menjaga kebersihan Sungai Batanghari yang kita cintai ini,” kata dia.
Dia menyebutkan bahwa sebagian besar warga Provinsi Jambi memiliki kedekatan dengan Sungai Batanghari yang memegang peranan penting membentuk kebudayaan dan peradaban masyarakat.
Di Provinsi Jambi, kata dia, kapal, perahu dan sejenisnya adalah moda transportasi utama masyarakat sebelum akses jalan dan jembatan dibangun.
“Saya berharap agenda ini dapat menjadi ikhtiar kita untuk branding tradisi lokal masyarakat pesisir Sungai Batanghari dalam kemasan festival bertaraf nasional, sehingga kearifan lokal berupa kapal khas Jambi dan budaya masyarakat sungai di Provinsi Jambi dapat dinikmati masyarakat nasional hingga warga global, sekaligus menjadi pengungkit pergerakan perekonomian masyarakat dan daerah,” kata dia.
Gubernur juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian dalam menjaga Sungai Batanghari serta mengoptimalkan kekayaan hayati maupun nonhayati. Tujuannya untuk kemajuan dan kesejahteraan tanpa merusak lingkungan, agar keberadaan Sungai Batanghari tidak menjadi dongeng dan sejarah masa lalu bagi generasi masa depan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi Imron Rosyadi melaporkan bahwa kegiatan parade kapal hias memeriahkan Festival Batanghari 2024 itu diikuti 30 kapal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024