Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menyediakan pompa air di sejumlah lahan pertanian untuk menjaga suplai dan kebutuhan air mencegah kekeringan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi Boy Evridal Asri di Jambi, Rabu, mengatakan sistem pompanisasi ini tetap tergantung dengan ketersediaan air di kawasan tersebut.

"Sampai saat ini ketersediaan sumber air masih cukup sehingga pompanisasi masih dapat berjalan dengan baik," kata dia.

Sistem pompanisasi ini dilakukan untuk lahan pertanian yang kekeringan sehingga mencegah gagal panen.

Boy mengatakan saat ini untuk mengantisipasi potensi gagal panen akibat musim kemarau, pihaknya melakukan penundaan masa tanam padi.

"Kita meminimalisir risiko gagal panen," katanya.

Untuk itu, Dinas Pertanian telah mengimbau kepada petani setempat agar memundurkan masa tanam pada tahun ini. Meski begitu, beberapa petani masih tetap melakukan penanaman pada Juni dan Juli 2024.

Ia menyebutkan terdapat 520 hektare lahan pertanian di Kota Jambi, sekitar 270 hektare sudah ditanami padi. Terdata 52 persen lahan yang ada di Kota Jambi mengalami kekeringan.

Pihaknya mendata hingga saat ini belum terdapat lahan sawah yang mengalami gagal panen meski sudah di puncak kemarau.

Ia mengatakan kondisi ini dapat dikendalikan karena adanya rekayasa pengaliran air melalui sistem pompanisasi.

Boy mengatakan jika merujuk dari data BMKG diprediksi pada Agustus 2024, Provinsi Jambi akan kembali mengalami hujan. Dia berharap kondisi tersebut dapat membantu mengatasi kekeringan sawah dan meminimalisir gagal panen.




 

Pewarta: Tuyani

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024