Sentra penegakan hukum terpadu (Gakumdu) kebakaran lahan dan hutan (karhutla) Provinsi Jambi ke lokasi kebakaran lahan di Desa Pematang Buluh, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) untuk mengusut kasus tersebut.

Tim yang terdiri dari Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Ditrektorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi, BPBD Provinsi Jambi.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jambi Kombes Pol Dr Bambang Yugo Pamungkas mengatakan pihaknya ke lokasi kebakaran untuk memastikan titik api sudah benar-benar padam.

Kebakaran titik api terbaca melalui menara api milik PT Wirakarya Sakti (WKS) pada 12 Agustus 2024 lalu berada di PT Arta Mulia Mandiri (AMM).

“Untuk awal, luas lahan yang terbakar seluas 15 Ha, dan dihari itu juga meluas hingga kurang lebih 50 Ha,” katanya.

Bambang menyebutkan jika tim yang diterjunkan hari ini merupakan Satuan Tugas Gakumdu Karhutla Provinsi Jambi. Tim ke lokasi untuk melakukan penyidikan atas kebakaran lahan yang begitu luas.

Tim memastikan titik awal api yang menyebabkan kebakaran luas. Bahkan pihaknya juga mendalami titik api sebagaimana terbaca pada satelit titik api awal berada.

“Saat ini kita sedang melakukan penyelidikan terhadap kejadian dari mana titik api berasal, apakah sengaja dibakar atau tidak sengaja,” katanya.

Saat ini di lokasi kebakaran terdapat parit yang dimana dibuat oleh tim yang melakukan pemadaman beberapa hari ini yang berisi air yang bisa digunakan untuk pemadaman sewaktu-waktu api muncul.

“Upaya kita saat ini adalah pemadaman dan pendinginan,” ujarnya.

Ia menyebutkan kondisi lahan merupakan semak belukar.
Kebakaran seluas 50 hektare ini terdiri dari 20 hektare milik perusahaan dan 30 hektare milik perorangan.

“Untuk lahan yang terbakar ini merupakan lahan tidur, semak dan belum digunakan yang mana di seberang lokasi lahan yang ikut terbakar milik perorangan," ujarnya.

Kapolres Tanjabbar AKBP Agung Basuki mengatakan lahan terbakar telah teridentifikasi yaitu 15 hektare milik PT Arta Mulia Mandiri (AMM) dan 30 Hektare milik perorangan dengan jumlah luas lahan terbakar seluas kurang lebih 50 hektare.

“Saat ini kita belum bisa memastikan apakah lokasi ini sengaja dibakar atau unsur lainnya. Kita masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut," katanya. 

Pewarta: Eko Siswono

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024