Dumai, Riau (ANTARA Jambi) - Warga nelayan di Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Provinsi Riau menemukan seekor tapir seberat 150 kilogram yang tengah berenang di perairan, Rabu pagi.
Hewan langka yang dilindungi pemerintah tersebut memiliki tinggi 1,5 meter dan diyakini bukan berasal dari alam Dumai, namun diduga hewan tersebut berhasil lolos dari upaya penyelundupan melalui perairan.
Bakar, nelayan yang menemukan tapir tersebut mengaku melihat hewan dengan nama latin "Tapirus Indicus" itu sedang berenang ke tepian perairan yang berdekatan dengan areal kilang minyak PT Pertamina RU II Dumai.
Saat itu, ia hendak berangkat melaut menangkap ikan, namun belum begitu jauh bergerak dari pantai dilihatnya seekor tapir tengah berenang dari atas perairan.
"Bersama nelayan lainnya, tapir kami giring ke pantai dan secepatnya melaporkan hal ini ke pihak kelurahan dan kecamatan setempat," kata Bakar.
Tapir tersebut kini menjadi tontonan masyarakat setempat dan diletakkan di sebuah lapangan luas di sekitar kawasan Parit Sampan karena tergolong hewan yang jarang ditemui di kota yang memiliki kawasan hutan lindung.
Staf Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kota Dumai, Ismail Hasibuan mengaku sudah turun ke lokasi penemuan dan melakukan pemeriksaan kesehatan tapir yang kini hampir stres dan diperlukan langkah evakuasi secepatnya.
Kendati tidak menutup kemungkinan tapir bisa hidup di hutan Dumai, namun karena melihat kondisi hewan yang mulai ramai ditonton manusia sudah stres, maka akan diupayakan evakuasi ke laboratorium di Balai Besar KSDA di Kota Pekanbaru.
"Hewan ini tidak membahayakan manusia dan langka yang harus dilindungi. Kami sudah ke lokasi dan secepatnya akan berkoordinasi dengan balai besar untuk langkah evakuasi," katanya.
Pihaknya juga masih melakukan penyelidikan terkait asal munculnya keberadaan tapir yang memiliki populasi besar di Sulawesi tersebut bersama aparat pemerintah dan hukum setempat. (Ant)