Sungai Penuh, Perkembangan agama Islam di alam Kerinci mulai berkembang pesat pada paruh abad ke 16 ditandai dengan dibangunnya sarana ibadah masjid-masjid/dan mushalla kuno disetiap dusun dusun di alam Kerinci dan pada awal abad ke 17 disejumlah dusun dusun dibangun sarana ibadah masjid dengan ciri khas atap bertumpang tiga dengan mustaka di pucuk atap.
Tokoh muda dan khatib masjid keramat Koto Tuo Pulau Tengah Sumarlin Marsus, dalam tulisannya mengemukakan bahwa pembangunan Masjid Kuno di Koto Tuo Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau di prakarsai oleh seorang ulama terkemuka Syeikh Qulhu / Syeikh Kuat yang merantau mendalami ilmu-ilmu Islam di tanah Jawa (Mataram) melalui para Sunan.
Syeikh Qulhu pada zamannya dikenal sebagai sosok ulama yang gigih dalam mensyiarkan agama islam di daerah Selatan alam Kerinci khususnya di Pulau Tengah ,belau kembali ke Pulau Tengah dari tanah mataram pada tahun 1718 M.
Pada masa itu Syeikh Qulhu juga mengajarkan dan mengembangkan sebuah ritual ibadah dalam bentuk Zikir , Zikir yang dikebangkan oleh Syeikh Qulhu merupakan sebuah bentuk zikir dalam bentuk berdiri.
Dalil zikir ini beliau kutip dari sebuah ayat al-qur’an surat Ali-Imran : 191 berbunyi : “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”.
Pada periode berikutnya Zikir tersebut kemudian berkembang dengan nama Ratib Tegak. Karena, pelaksanaan zikir itu 95% dilakukan dengan tegak atau berdiri. Kemudian pada tahun 1785 M, pelaksanan pembangunan Masjid Keramat 100% selesai dilakukan dan telah dapat digunakan untuk kegiatan rutinitas ibadah terutama Shalat 5 waktu.
Menurut Sumarlin , Sejarah Ratib Saman di Desa Pulau Tengah, tidak dapat dipisahkan dari sejarah pembangunan Masjid Keramat. Dan / Ratib Saman merupakan salah bentuk zikir yang dikembangkan serta diamalkan oleh seorang ulama tarikat terkemuka bernama Syeikh Muhammad Saman Al-Madani, bermukim di Madinah Al-Munawwarah.
Nama lengkap beliau adalah Gauts Zaman Al-Waly Qutbil Akwan Syeikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samman al-Madani. Salah seorang keturunan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan Sayyidah Fatimah Az-Zahra binti Sayyidina Rasulullah Saw. lahir di kota Madinah pada tahun 1132 H / bertepatan tahun 1718 M. Dan wafat pada hari rabu 02 Dzulhijjah 1189 H dimakamkan di Baqi’. Beliau juga pendiri Tarikat Samaniyyah, sekaligus sebagai penjaga Makam Rasulullah Saw.
Pada pertengahan abad ke-16 Masehi, Islam masuk ke tanah Kerinci, sedangkan di Pulau Tengah sendiri sudah berkembang agama Islam yang dibawa oleh seorang yang dikenal dengan panggilan “Syeikh”. Beberapa sumber menyebutkan secara berbeda, bahwa nama beliau adalah Syeikh Qulhu. Dinamakan dengan syeikh Qulhu, karena beliau selalu mengamalkan Surat Qulhu (Al-Ikhlas).
Beliau juga dikenal dengan nama Syeikh Kuat, Hal ini disebabkan karena beliau terkenal dengan kekuatan zahir dan batinnya yang melebihi dari manusia kebanyakan orang (keramat/ Karomah). (Budhi.Vj)
Mengenal Ratib Saman /Ratib tegak Di Pulau Tengah Kerinci
Rabu, 24 Juni 2015 14:18 WIB
......Pembangunan Masjid Kuno di Koto Tuo Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau di prakarsai oleh seorang ulama terkemuka Syeikh Qulhu / Syeikh Kuat yang merantau mendalami ilmu-ilmu Islam di tanah Jawa (Mataram) melalui para Sunan.......